Salin Artikel

Selama 30 Tahun, Pasar Ujungberung Terbakar 7 Kali

“Saya dengar suara petasan dua kali,” ujar Biyan Muhammad syafi (19), salah satu pemilik kios di Pasar Ujungberung Bandung kepada Kompas.com, Minggu.

Biyan menganggap, petasan tersebut berasal dari depan rumahnya. Namun ternyata suara petasan itu berawal dari Pasar Ujungberung.

Tak berapa lama ia menerima telpon yang mengabarkan Pasar Ujungberung terbakar. Saat itu, ia langsung berlari ke pasar dan melihat api sudah membumbung tinggi.

“Saya langsung lari ke pasar, tapi ga bisa berbuat apa-apa, karena apinya sudah tinggi,” ucap mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini menjelaskan.

Kini, Biyan dan keluarganya mencoba untuk pasrah dan ikhlas, walaupun ia masih syok.

“Ini bukan kejadian pertama. Tapi baru kali ini kios saya kena,” ungkapnya.

Salah satu pedagang ayam, Aay (60) mengaku sudah 30 tahun jualan di Pasar Ujungberung. Selama itu, sudah tujuh kali kebakaran.

“Saya hitung dari tadi, ini kejadian ketujuh selama saya berjualan di sini 30 tahun,” ucapnya.

Kebakaran terparah terjadi pada 2009 atau 10 tahun lalu. Saat itu, seluruh kios hangus terbakar. Sedangkan kebakaran lainnya menghabiskan sebagian pasar, seperti kali ini.

“Pernah hanya lantai dua saja yang terbakar. Pernah juga di bagian tengah saja atau belakang saja,” imbuhnya.

Meski beberapa kali terjadi kebakaran, Aay mengaku barang-barang miliknya dan pedagang lain tidak pernah diasuransikan.

Makanya, ketika terjadi kebakaran, pedagang harus menelan kerugian yang besar.

Dalam kebakaran kali ini, kiosnya tidak terbakar. Namun ia belum bisa berjualan karena polisi belum melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana menduga kebakaran terjadi karena arus pendek atau korsleting listrik. Percikan tersebut kemudian mengenai petasan.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/10/11401911/selama-30-tahun-pasar-ujungberung-terbakar-7-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke