Salin Artikel

Mengenal Motonggeyamo, Tradisi Penetapan 1 Syawal Masyarakat Gorontalo

Di kota yang memiliki falsafah adati hulahula to syaraa, syaraa hulahula to kuruani (adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah) ini, bahkan memiliki tradisi motonggeyamo, yaitu mendengarkan pengumuman penetapan 1 Syawal oleh pemerintah.

Motonggeyamo dilakukan di rumah jabatan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, dengan menghadirkan para baate (pemangku adat), wali kota selaku tauwa lo lipu (pemimpin negeri), kadi/imamu, petugas syaraa, pejabat, dan tokoh masyarakat.

Tradisi Motonggeyamo diawali dengan membunyikan hantalo atau genderang adat  yang diikuti oleh laporan perangkat adat kepada tauwa lo lipu dengan membawa baki yang di atasnya diletakkan sebuah toyungo  atau payung adat

“Motonggeyamo sekarang tinggal mendengarkan pengumuman pemerintah. Kalau pada masa Kerajaan Gorontalo dulu, ada sekelompok orang yang ditugaskan melihat hilal di Tanjung Kramat,” kata Karim Laiya (67), Baate lo Hulontalo (pemangku adat Gorontalo), Senin (3/10/2019).

Karim menjelaskan pada saat kerajaan mengumumkan penetapan 1 Syawal, diiringi dengan bunyi meriam untuk memberitahu masyarakat, lalu diumumkan di masjid-masjid seluruh negeri.

Pada Motonggeyamo yang dilaksanakan di rumah jabatan wali kota ini, para pemagku adat mengenakan baju tradisional, termasuk juga kadi/imamu, petugas syaraa dan para pejabat.

Untuk para pejabat mengenakan baju berwarna hijau, salah satu dari 4 warna adat (tilabataila), merah, ungu, kuning dan hijau.

Setelah mendengarkan pengumuman penetapan 1 Syawal oleh pemerintah, sidang adat ditutup dengan membunyikan hantalo.

"Tradisi motonggeyamo sejak dulu dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo. Setiap tahun menjelang penentuan hari raya," kata Efendi Rauf, Kepala Dinas Perdagangan Kota Gorontalo.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/03/20282731/mengenal-motonggeyamo-tradisi-penetapan-1-syawal-masyarakat-gorontalo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke