Salin Artikel

Ada Tol Trans-Jawa, Penjual Ikan Asap Khas Tuban Mengaku Sepi Pembeli

Pedagang ikan musiman saat lebaran itu, mengalami penurunan omset separuh dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika di tahun lalu mereka biasanya bisa menjual dua kardus ikan asap dalam sehari, kini  para pedagang hanya mampu menjual satu kardus ikan asap untuk dua hari.

Menurut pedagang, hal ini disebabkan karena adanya jalur Tol Trans-Jawa, sehingg kendaraan pribadi yang dulu melintas di jalur Pantura, kini beralih ke jalan tol.

"Sekarang penjualan sepi, hampir separuh selisihnya dengan tahun lalu. Sekarang kan ada jalur Tol Trans-Jawa," kata Sarti kepada wartawan, Senin (3/6/2019).

Sebelum ada jalur Tol Trans Jawa, kata Sarti, kendaraan yang melintas di jalur Pantura banyak sehingga otomatis banyak yang berhenti untuk membeli ikan asap.

"Ya sekarang produksinya dikurangi, kalau buat ikan asap banyak nanti tidak laku malah buang," katanya kepada Tribunjatim.com.

Pedagang lain, Waras juga menyatakan hal sama. Memang sekarang penjualan ikan asap berkurang dan otomatis mempengaruhi omset.

Sekarang hanya menjual ikan dalam jumlah yang tidak banyak, berbeda dengan tahun sebelumnya sebelumnya

"Ya berkurang sekarang penjualannya, bisa dilihat kendaraan yang berhenti sepi," pungkasnya kepada Tribunjatim.com.

Untuk harga ikan yang dijual pun bermacam. Untuk ikan salmon yang dibandrol harga Rp 15.000 per ekor,  ikan tongkol Rp 20.000 – Rp 25.000 per ekor, dan ikan kakap putih maupun merah seharga Rp 5.000 per ekor.

Sementara itu, Anggi (30), pemudik yang akan ke Batu, Jawa Timur menyatakan sengaja membeli ikan asap, karena ikan asap oleh-oleh khas Tuban dan banyak keluarganya di kampung yang suka.

"Ya ini beli ikan tongkol dan kakap. Untuk oleh-oleh keluarga di rumah Batu, Malang," katanya didampingi tiga orang anaknya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Ada Tol Trans Jawa, Pedagang Ikan Asap Tuban Kehilangan banyak Pembeli

https://regional.kompas.com/read/2019/06/03/18191061/ada-tol-trans-jawa-penjual-ikan-asap-khas-tuban-mengaku-sepi-pembeli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke