Salin Artikel

5 Kisah Toleransi di Bulan Puasa, Dosen yang Sediakan Makanan untuk Mahasiswanya hingga Umat Hindu Berbagi Takjil

KOMPAS.com - Kegiatan para pemuda lintas agama di Kabupaten Jombang Jawa Timur yang membagi-bagikan takjil bagi para pengendara yang melintas di Jalan Raya Mojowarno menuai pujian. 

Selain di Jombang, puluhan pemuda-pemudi umat Hindu di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (15/5/2019) sore juga membagikan takjil kepada umat Islam yang hendak berbuka puasa.

Tak ketinggalan para polisi di Lamongan yang menggelar Operasi Simpatik Semeru 2019 dengan membagikan takjil dan helm kepada para pengendara motor yang tidak menggunakan helm, Jumat (10/5/2019) sore.

Menurut Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU Mojowarno Imam Syafi'i, kegiatan berbagi takjil bersama itu diharapkan memupuk toleransi dan kerukunan di kalangan para pemuda.

Berikut ini fakta menarik di balik kegiatan memupuk toleransi melalui berbagi takjil:

Para pelajar, pemuda dan mahasiswa lintas agama di Jombang menggelar acara bagi takjil, Kamis (30/5/2019).

Mereka berasal dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mojowarno, Ikatan pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Mojowarno, serta dari Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM).

IPNU dan IPPNU merupakan organisasi badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama, sedangan KPPM merupakan organisasi kepemudaan di bawah naungan GKJW Mojowarno.

"Tujuan kami mengkampanyekan pentingnya toleransi antar umat beragama," kata Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU Mojowarno Imam Syafi'i, kepada Kompas.com.

Menurut Imam Syafi'i, komitmen menjaga persatuan dan persaudaraan antar anak bangsa perlu digelorakan secara terus menerus. Tanpa menghilangkan perbedaan, jiwa toleran setiap pemuda perlu dipupuk sejak dini.

"Sebagai generasi muda, kami berharap bisa turut serta memperkuat nilai kebhinekaan dan persaudaraan," kata Feriana Kurnianto, Ketua KPPM-GKJW Mojowarno.

Dengan menggunakan pakaian adat, para penganut umat Hindu membagi takjil di Lampu Merah, persimpangan Eks MTQ, kepada puluhan pengendara baik roda dua, roda empat, dan juga jemaah Masjid Al Muhajirin, Kendari.

Ketua Pemuda Umat Hindu Sultra, Gede Pande (30) mengatakan, aksi bagi-bagi takjil adalah wujud membangun toleransi umat beragama, khususnya kepada umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Sebagai salah satu bentuk untuk menjaga solidaritas antar umat beragama. Supaya tidak ada perpecahan, jadi kami juga ikut membagikan takjil sehingga kedepannya kerukunan umat beragama terus terjaga," katanya.

Pande pun berharap agar takjil yang dibagikan hari itu dapat memberikan manfaat bagi seluruh umat Islam yang sedang berpuasa hari itu.

Para pelajar SMA Negeri 1 Batusangkar, Sumatera Barat, mengungkapkan syukur atas kelulusannya dengan cara membagikan takjil kepada pengendara di jalanan sekitar sekolah.

Melalui akun Instagram @kabarminang, aktivitas siswa-siswi ini tersebar dan menuai banyak pujian.

Dari beberapa foto yang diunggah, tampak sejumlah siswa dan siswi SMA berseragam OSIS, membagikan sejenis minuman dalam gelas plastik kepada pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil.

Lokasi pembagian ini ada di depan Gedung Nasional Maharajo Dirajo, Jalan Soekarno Hatta, Baringin, Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

Menurut keterangan pihak sekolah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/5/2019) pagi, kegiatan itu adalah ide dari para siswa, bukan sekolah.

"Kemarin ide kegiatan itu dari anak-anak kelas XII, bukan dari sekolah," kata Yayah, petugas Tata Usaha di SMAN 1 Batusangkar.

Polres Lamongan menggelar Operasi Simpatik Semeru 2019 dengan membagikan takjil dan helm kepada para pengendara motor yang tidak menggunakan helm di Jalan Raya Panglima Sudirman dan Lamongrejo, Jumat (10/5/2019) sore.

"Jadi untuk kali ini bapak tidak kami tilang meski tidak pakai helm. Tapi ini peringatan terakhir dari kami agar bapak mematuhi aturan keselamatan berlalu lintas dan pastinya selalu menggunakan helm kemanapun berkendara dengan motor ya pak," ujar Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, sambil memberikan helm baru dan juga takjil kepada salah seorang pengendara motor.

Mendapat teguran tersebut, pengendara motor yang sempat terlihat cemas dan khawatir akan ditilang, raut wajahnya berubah gembira.

Eko, salah seorang pengemudi truk yang kebetulan melintas dan mendapat jatah takjil mengaku senang.

"Ini muat mie dari Surabaya tujuan Bojonegoro. Terus terang dari awal Ramadhan hingga hari ini, baru ini saya dapat takjil dari polisi. Belum tahu juga di tempat lain, belum pernah dapat soalnya," kata Eko.

Seorang dosen di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Rusli Ginting, memberikan waktu untuk berbuka dan mentraktir makanan bagi mahasiswanya yang sedang berpuasa.

Kisah tersebut diunggah oleh salah satu mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah Rusli, Andi Triwahyudi (22), di media sosial Facebook pada Jumat (10/5/2019).

Andi menyampaikan bahwa saat itu ia sedang mengikuti mata kuliah Manajemen Kompensasi yang diajar Rusli.

"Saat itu saya lagi kuliah reguler sampai malam, pukul 17.00-19.30," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (13/5/2019).

 "Beliau bilang, 'sudah azan ya, karena ini Ramadhan, maka bapak memberikan waktu 30 menit untuk berbuka puasa bagi yang Muslim, yang tidak berpuasa pun silakan beristirahat. Eh sebentar Bapak punya rezeki sedikit untuk kalian'," sambung Andi yang berkuliah di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen S1.

Sumber: KOMPAS.com (Hamzah Arfah, Luthfia Ayu Azanella, Kiki Andi Pati, Moh. Syafií)

 

https://regional.kompas.com/read/2019/05/31/14102131/5-kisah-toleransi-di-bulan-puasa-dosen-yang-sediakan-makanan-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke