Salin Artikel

Ketika Angklung Menggema pada Pembukaan Sidang PBB di Kenya

Musik angklung dimainkan sebagai hiburan pembuka. Pemainnya bukan warga Indonesia, melainkan dari Kenya.

Alunan musik angklung sangat menghibur perwakilan dari 193 negara PBB. Pertunjukan seni khas Sunda itu pun mendapat apresiasi yang meriah.

“It was wonderful” ujar Wakil Tetap Amerika Serikat untuk UN-Habitat, Lori Dando ketika ditanya mengenai penampilan kelompok angklung asal Kenya “Angklung and the Girls Chorale of Kenya”.

Pujian serupa juga disampaikan oleh duta besar negara-negara lainnya yang turut menghadiri pertemuan tersebut, seperti dari Meksiko, Kosta Rika, dan Brazil. “Very good," kata Duta Besar Brazil, Fernando Coimbra.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjadi pembicara pada acara tersebut turut menyampaikan apresiasi dan pujiannya kepada grup tersebut.

Ia bahkan mengunggah fotonya bersama seluruh anggota kelompok ke akun Instagram pribadinya.

Demikian antusiasnya, Ridwan Kamil berjanji akan menghadiahkan satu set angklung.

"Jika membutuhkan angklung lagi, beritahu saya ya. Saya akan berikan satu set angklung," kata Ridwan Kamil dalam bahasa Inggris.

Angklung and the Girls Chorale of Kenya

Angklung and the Girls Chorale of Kenya menjadi salah satu kelompok musik yang mendapat kesempatan untuk membuka UN Habitat Assembly atau Majelis Perdana UN-Habitat.

Sidang PBB tersebut dibuka oleh Presiden Kenya Uhuru Kenyatta.

Tercatat lebih dari 4.000 peserta yang hadir pada sidang perdana badan pembuat keputusan tertinggi PBB yang menangani isu urbanisasi dan pemukiman (settlement) tersebut.

Berbagai lagu, baik dari Indonesia, Kenya, maupun internasional dibawakan oleh kelompok tersebut.

Lagu “Desaku”, misalnya dibawakan secara apik dengan mengombinasikan alunan angklung dengan paduan suara.

Secara keseluruhan, terdapat sekitar enam lagu yang dibawakan oleh kelompok tersebut, termasuk I have a dream (internasional), Jambo (Kenya), In the Jungle (internasional), Sigulepong (Indonesia), dan Malaika (Kenya).

“Angklung and the Girls Chorale of Kenya” merupakan kelompok musik binaan KBRI Nairobi yang beranggotakan 20 pemuda pemudi Kenya.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya, Soehardjono Sastromihardjo mengatakan, pelatih kelompok tersebut, Joshua Mugo, berkesempatan mendalami angklung di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Jawa Barat, pada tahun 2018 lalu.

"Kami awalnya mengirimkan satu pelatih warga Kenya, Joshua Mugo, untuk belajar lebih dalam musik angklung di Saung Angklung Mang Udjo. Hasilnya luar biasa," kata Soehardjono kepada Kompas.com.

Berawal dari kelompok paduan suara gereja, kelompok tersebut mulai aktif memainkan angklung sejak tahun 2017.

Sejak itu, mereka telah tampil di berbagai festival kebudayaan yang diadakan di Kenya, seperti Nairobi International Cultural Festival dan ASEAN Festival.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/29/09393991/ketika-angklung-menggema-pada-pembukaan-sidang-pbb-di-kenya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke