Salin Artikel

Sebelum Terkam Karyawan Perusahaan di Riau, Harimau Sumatera Sudah Sering Muncul

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menerkam seorang karyawan PT RIA bernama M Amri (32) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Ternyata, sebelum menewaskan korban, harimau tersebut sudah sering muncul di lokasi kejadian.

"Sekitar dua bulan yang lalu disekitar lokasi kejadian, Parit 41 (PT RIA), itu memang muncul harimau. Tidak hanya satu individu, tapi lebih dari satu individu," ungkap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono pada Kompas.com, Selasa (28/5/2019).

Kemunculan harimau tersebut, sambungnya, sempat terekam kamera karyawan perusahaan dan juga pernah terekam oleh tim patroli BBKSDA yang ada di lokasi.

Atas kemunculan itu, pihak BBKSDA Riau melakukan sosialisasi kepada pihak perusahaan.

"Kami sudah melakukan sosialisasi pencegahan. Kemudian menyampaikan kepada seluruh karyawan agar tidak bekerja sendirian disekitar lokasi kejadian. Kami minta mereka bekerja secara bertemu," jelasnya.

Selain itu, para pekerja di tanaman industri akasia itu juga diminta apabila berhadapan dengan harimau, agar tidak menghindar.

"Itu langkah yang pertama. Langkah kedua, kami memasang tanda-tanda peringatan bahwa di situ sering melintas harimau," ujarnya.

Suharyono menegaskan, lokasi harimau menerkam karyawan PT RIA berada di dekat hutan yang jauh dari permukiman warga.

"Itu wilayah konsesi, jauh dari rumah penduduk," jelasnya.

Dia menyebutkan, lokasi korban diterkam harimau merupakan termasuk wilayah habitat harimau sumatera.

Sehingga, pihak BBKSDA Riau hingga saat ini belum memutuskan untuk mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.

"Disitu memang 'rumahnya' mereka (harimau sumatera). Satu landscape dengan SM Karumutan. Tapi hutan ini masih jauh dari Karumutan," katanya.  

Dia menambahkan, tim BBKSDA Riau sudah dikirim ke lokasi, baik itu tim medis, pemantau dan sosialisasi.

Namun dari hasil pemantauan petugas, hingga saat ini belum terlihat kemunculan harimau sumatera setelah menerkam korban.

"Sejak kejadian itu, justru ngak terpantau keberadaannya harimau sumatera. Rencananya besok, Rabu (29/5/2019) kami melakukan rapat dengan PT RIA dan aparat yang lain untuk evaluasi terhadap kegiatan pemantauan ini," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, M Amri (32) seorang karyawan PT RIA tewas diterkam harimau sumatera di perkebunan akasia di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Kamis (23/5/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Warga Dusun Perasak, Desa Gapura, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) itu, ditemukan dengan sejumlah luka mengenaskan akibat diterkam harimau sumatera.

Korban diterkam saat melakukan panen akasia milik PT RIA bersama delapan orang rekan kerjanya. Namun, korban terpisah dari teman-temannya, sehingga ditemukan sudah meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/28/23165231/sebelum-terkam-karyawan-perusahaan-di-riau-harimau-sumatera-sudah-sering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke