Salin Artikel

Banjir Bandang Lebak, BPBD Pastikan Tidak Ada Warga Kelaparan

LEBAK, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, memastikan tidak ada korban banjir bandang yang kelaparan. Bantuan untuk para korban diklaim sudah tersalurkan dengan baik.

Kepala BPBD Lebak, Kaprawi mengatakan, sejak hari pertama banjir bandang menerjang empat kecamatan atau pada Rabu (22/5/2019), pihaknya sudah mengirimkan bantuan berupa kebutuhan dasar para korban seperti selimut, obat-obatan dan makanan.

"Kami sudah penuhi kebutuhan dasar, apalagi sekarang bulan puasa, kami pastikan mereka bisa sahur dan buka puasa cukup," kata Kaprawi kepada kompas.com di Kantor BPBD Lebak, Senin (27/5/2019).

Untuk memudahkan menangani para korban, BPBD, kata Kaprawi, saat ini sudah membangun posko darurat di Desa Cibeurih, Kecamatan Sajira. Desa tersebut merupakan yang paling parah terkena dampak kerusakan, dimana lebih dari 40 rumah hancur dan hanyut.

Menurut Kaprawi, posko darurat tersebut juga berfungsi sebagai tenda pengungsian dan juga dapur umum. Hanya saja saat ini, kata dia, tidak ada warga yang berminat untuk tinggal di posko darurat.

"Mereka tidak mau tinggal di tenda, sebagian tinggal di kerabat, tetangga dan sebagian lagi ada yang sudah mulai merenovasi rumah, terutama yang rusak ringan," katanya.

Hingga hari kelima pasca banjir bandang, kata Kaprawi, aktifitas warga kini sudah kembali normal. BPBD dan Pemkab Lebak saat ini, tinggal fokus untuk menangani pasca bencana yang ditetapkan selama 14 hari.

"Pemda Lebak sudah menurunkan tim ahli di bidangnya masing-masing, mereka akan menilai kerusakan baik kerusakan pemukiman, kerusakan infrastruktur, fasilitas sosial dan fasilitas umum, nanti hasilnya menjadi tolak ukur pemerintah membantu korban disesuaikan dengan ketersediaan APBD," katanya.

Peristiwa banjir Bandang yang di Kabupaten Lebak menerjang empat kecamatan antara lain Muncang, Sajira, Cimarga dan Leuwidamar. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, banjir merendam setidaknya 209 unit rumah, 56 di antaranya rusak dan hanyut.

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat mengunjungi lokasi banjir bandang mengatakan, peristiwa ini adalah yang paling parah terjadi di Kabupaten Lebak dalam 53 tahun terkahir.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/27/23035331/banjir-bandang-lebak-bpbd-pastikan-tidak-ada-warga-kelaparan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke