NEWS
Salin Artikel

Kisah Pengamen Lampu Merah dengan Penghasilan Fantastis, Mulai dari Beli Motor Tunai dan Bangun Rumah 2 Lantai

KUDUS, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terkejut dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh seorang pengamen jalanan yang terjaring razia. 

Siapa sangka jika ternyata pengamen perempuan tersebut mengantongi penghasilan fantastis yang telah mengubah kehidupannya.

Kepala Satpol PP Kabupaten Kudus Djati Solechah membenarkan terciduknya pengamen berpenghasilan lebih tersebut. 

Menurut Djati, ibu satu anak itu terjaring razia PGOT yang digagas oleh pihaknya pada pertengahan bulan Ramadhan ini.

Pengamen tajir tersebut, kata dia, tercatat sebagai warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus bernama Endah Wulandari (23).

"Wulan adalah pengamen perempuan yang telah mengejutkan kami. Di luar perkiraan, ternyata dia orang kaya atau jutawan," kata Djati saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (24/5/2019).

Tim Satpol PP Kabupaten Kudus menemukan fakta yang menarik saat memeriksa dan mendata Wulan.

Ternyata, profesi Wulan sebagai pengamen jalanan yang setiap hari beroperasi di perempatan lampu merah di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus itu tak bisa dipandang sebelah mata.

"Saat diperiksa usai tertangkap razia, Wulan mengantongi uang Rp 2 juta yang diakuinya dari hasil mengamen. Bahkan, dia menyebut dalam sehari bisa memeroleh Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta," ungkap Djati.

Dijelaskan Djati, petugas Satpol PP Kabupaten Kudus yang ragu dengan pengakuan Wulan tersebut kemudian berupaya memastikannya. Sesampainya di rumah Wulan, tim Satpol PP Kabupaten Kudus pun kembali dibuat terheran-heran.

Meski telah bersuami, Wulan selama ini adalah  tulang punggung keluarganya. Wulan menanggung biaya hidup ayahnya yang seorang tuna netra dan ibunya yang sudah renta.

"Rumah Wulan tembok bahkan berlantai dua. Masih proses untuk pembangunannya. Beralaskan keramik, ada televisi dan kulkas. Punya perhiasan emas dan bahkan baru saja membeli motor dengan cash. Itu semua dari hasil mengamennya sejak kecil. Wulan keluar sekolah kelas 6 SD terus mengamen hingga sekarang," terang Djati.

Setelah terjaring razia, Wulan disangkakan melanggar Perda Kabupaten Kudus nomor 15 tahun 2017 tentang penanggulangan gelandangan, pengemis, dan anak jalanan.

Wulan terjaring razia Satpol PP Kabupaten Kudus untuk kedua kalinya di lokasi yang sama yakni di perempatan lampu merah wilayah Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus. Dia pertama kali terjaring razia pada Jumat (17/5/2019) dan kembali terjaring razia pada Minggu (19/5/2019).

"Wulan juga melanggar Perda Nomor 8 tahun 2015 tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban dalam wilayah Kabupaten Kudus. Karena tertangkap untuk kedua kalinya, Wulan dikenai tipiring. Setelah dibina, ia berjanji akan beralih ke pekerjaan lain," pungkas Djati.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/24/15562201/kisah-pengamen-lampu-merah-dengan-penghasilan-fantastis-mulai-dari-beli

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke