Salin Artikel

Tim Mudik Gesit Kompas: Jabar Dilewati 3,7 Juta Pemudik hingga e-Toll Sebabkan Antrean Kendaraan

Seperti diketahui, Badan Penelitian dan Pembanguan memprediksi jumlah pemudik tahun 2019 mencapai 18,2 juta orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 10-12 persen dari tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, 14,9 juta pemudik berasal dari Jabodetabek.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Heri Antasari mengatakan, 3,7 juta pemudik dari Jabodetabek akan melintas di wilayah Jawa Barat.

Dari jumlah itu, 1,7 juta pemudik diprediksi menggunakan jalur Tol Pantai Utara (Pantura). Sementara 1,2 juta pemudik akan menggunakan jalur nontol Pantura.

"Sisanya ada yang jalur tengah, jalur selatan total sekitar 500.000 lebih," ucap Heri di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (21/5/2019).

Heri mencatat, ada sejumlah kondisi yang berpotensi menyebabkan kemacetan. Salah satunya, penerapan e-toll secara penuh yang akan berpengaruh terhadap mekanisme antrean.

"Hasil review kita juga, diterapkannya e-tol secara penuh sehingga mekanisme antrean juga terpengaruh. Kemudian ada pemindahan gate Cikarang Utama ke KM 70 dan KM untuk arah Bandung. Ini berbeda dengan tahun lalu yang di KM 29 Cikarang Utama sebagai pintu transaksi taping e-toll," ungkapnya.

Ia menambahkan, ada potensi lonjakan pemudik yang disebabkan masih tingginya harga tiket pesawat.

"Menhub menyampaikan pasti ada pengaruh dari kenaikan harga tiket pesawat sehingga kenaikan 10-12 persen dikontribusi untuk pemudik daerah Jawa menggunakan jalur darat," kata Heri.

Selain itu, Heri juga mencermati rencana sistem satu arah yang bakal berpengaruh terhadap jalur arteri disejumlah wilayah di Jabar.

Dia menilai, dengan diberlakukannya one way system pada musim mudik balik tahun ini akan berpengaruh terhadap jalur arteri jalan provinsi maupun kota kabupaten alternatif yang akan jadi limpasan sistem one way.

Sisten satu arah juga mendesak pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas lalu lintas yang hingga saat ini belum optimal.

Ia mengimbau kepada para pengusaha agar bisa membantu pemerintah dalam penyediaan rambu lalu lintas darurat di jalur alternatif.

"Kita akan mengeluarkan surat imbauan kepada baik BUMD mungkin juga swasta yang ingin berpartisipasi memasang rambu darurat tentutnya berdasarkan supervisi dari Dishub Jabar maupun kota kabupaten. Nanti akan ada rambu tambahan seperti papan, spanduk, itu akan kita kerahkan dan kita imbau," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/21/17363561/tim-mudik-gesit-kompas-jabar-dilewati-37-juta-pemudik-hingga-e-toll-sebabkan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke