Salin Artikel

Pasutri Dianiaya, Istri Tewas Mengenaskan, Suami Kritis di Rumah Sakit

Kejadian itu mengakibatkan Jihan tewas, sedangkan Feri menderita sejumlah luka dan hingga kini masih kritis.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, peristiwa penganiayaan berujung tewasnya Jihan terjadi Minggu sore sekitar pukul 19.00 WIB di rumah mereka.

Mendapatkan laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi dari keterangan saksi.

Menurut saksi Dedi kepada polisi, sekitar pukul 19.00 WIB saat dirinya hendak mengisi ulang galon tiba-tiba mendengar suara teriakan dari dalam rumah korban.

"Saksi langsung menghampiri rumah korban Feri dan melihat korban berlumuran darah sambil merangkak dan langsung menunjuk ke arah pelaku yang lari keluar rumah sambil berkata, 'Itu mau membunuh'," kata Trunoyudo melalui pesan singkat, Senin (20/5/2019).

Saksi mencoba mengejar pelaku. Namun, korban menahannya karena pelaku membawa senjata tajam. Saksi lalu menghampiri korban dan meminta bantuan warga sekitar.

"Korban saat itu berlumuran darah di muka dan badan, lalu diantar ke rumah orangtuanya. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Al-Islam oleh keluarganya," tutur Truno.

Kakak Feri, Agus, mengatakan, tahu kejadian itu dari keluarganya. Feri mengalami luka serius dan saat ini tengah dirawat. 

"Adiknya sempat menyebutkan, pelaku bernama Sandi, tetapi saksi belum tahu penyebab pastinya karena kondisi adiknya belum bisa banyak bicara," Kata Truno.

Saksi kemudian pergi ke rumah adiknya dengan maksud mengambil pakaian untuk adiknya. Namun, di rumah itu ia melihat kondisi berantakan dan ada ceceran darah.

Saksi kemudian pergi ke dapur dan melihat tumpukan kantong plastik pakaian kotor. Karena curiga, ia pun membukanya dan menemukan adik iparnya sudah dalam keadaan tewas.

"Ada kantong plastik untuk tempat pakaian kotor. Karena curiga, kemudian dibuka dan ternyata dilihat ada adik iparnya Jihaan Noor Shoopi sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kantong plastik tersebut. Saksi kemudian langsung melaporkannya ke pihak kepolisian," tutur Truno.

Sementara itu, saksi Kaceng kepada polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 17.30 WIB, dia melihat pelaku pamit kepada saksi untuk menagih uang. 

"Pelaku bermaksud untuk pergi ke kompleks GBI untuk menagih uang," kata Truno.

Polisi masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. 

"Dari hasil olah TKP Unit Inafis terhadap istri korban, diduga korban meninggal akibat jeratan kawat di leher," katanya.

Untuk sementara suami korban belum bisa dimintai keterangan sehingga motif kejadian tersebut belum bisa diketahui.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/20/13390521/pasutri-dianiaya-istri-tewas-mengenaskan-suami-kritis-di-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke