Salin Artikel

Situng dari Papua Baru 7,7 Persen, Ini Penjelasan KPU

Ketua KPU Papua Theodorus Kossay mengatakan, penyebab hal tersebut karena masih minimya jumlah data dari formulir C1 karena keterbatasan sarana telekomunikasi di kabupaten yang terletak di pegunungan Papua.

"Ini karena jaringan. Kalau dari daerah (pegunungan) mereka harus ke Jayapura dulu baru bisa upload," ujar Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, di Kota Jayapura, Sabtu (11/5/2019).

Theodorus mengatakan, walau Kota Jayapura belum melakukan pleno di tingkat provinsi, tapi data C-1 yang dimasukkan ke dalam Situng Pilpres 2019 sudah berjalan.

Hal tersebut karena infrastruktur telekomunikasinya memadai.

Karenanya, terang Theodorus, setiap KPUD kabupaten yang telah datang ke Kota Jayapura selalu diminta untuk menugaskan stafnya untuk mulai memasukkan data C1 ke sistem tersebut.

"Kami ingin semuanya bisa cepat upload ke Situng KPU RI. Tapi kita juga tidak bisa paksakan bagi mereka yang di daerah karena sarana telekomunikasinya sangat terbatas," tutur Theodorus.

Dari website pemilu2019.kpu.go.id, Papua menjadi provinsi yang secara persentase paling sedikit mengunggah data C1.

Tercatat ada 17 kabupaten di Papua belum mengunggah data C1 ke Situng Pilpres 2019 KPU RI.

Kabupaten Keerom menjadi kabupaten yang secara persentase telah mengupload data C1 pilpres paling tinggi, yaitu 51,3 persen.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/11/10064691/situng-dari-papua-baru-77-persen-ini-penjelasan-kpu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke