Salin Artikel

Mudik ke Jatim, Waspada Jalan Ambles di Perbatasan Ponorogo-Pacitan

Ia pun meminta masyarakat agar berhati-hati saat melakukan mudik Lebaran melewati wilayah tersebut.

Jalan provinsi yang dimaksud adalah kilometer Surabaya 226 perbatasan Ponorogo-Pacitan. Menurut Gatot, jalan tersebut mengalami penurunan atau ambles kurang lebih 200 meter.

"Kami belum tahu tanahnya bergerak atau bagaimana, tapi yang jelas ambles. Kawasan ini jalan penghubung, otomatis akan banyak dilewati pemudik," kata Gatot kepada Kompas.com, Kamis (9/5/2019).

Saat ini, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur sedang memperbaiki jalan yang ambles di kilometer Surabaya 226 perbatasan Ponorogo-Pacitan tersebut.

Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati melintasi kilometer Surabaya 226 perbatasan Ponorogo-Pacitan karena badan jalan mengalami penurunan atau ambles sampai 200 meter.

"Sekarang masih proses perbaikan. Semoga sebelum Lebaran nanti, kita berharap bisa selesai," harap Gatot.

Gatot menjelaskan, jalan provinsi lainnya yang benar-benar rusak berada di kilometer Surabaya 99 Kejayan-Tosari jurusan Bromo, Pasuruan, Jawa Timur. Jalan rusak tersebut dipengaruhi oleh faktor alam.

Saat ini, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur sedang melakukan perbaikan dengan memberi pembatas jalan dan pemasangan terpal di sisi jalan.

Meski kawasan tersebut bukan jalur utama pemudik, jalur kilometer 99 banyak dilintasi para wisatawan menuju Bromo.

"Kami lakukan perbaikan juga, tapi di kilometer 99 jurusan Bromo ini tidak bisa selesai Lebaran," jelasnya.

Sementara itu, jalur yang perlu diwaspadai para pengguna jalan saat mudik adalah pertigaan antara Kediri dan Kertosono. Sebab, jalan itu ramai dilalui pengendara dan jalannya bergelombang.

"Jadi pemudik yang dari Nganjuk saya sarankan lewat tol," imbuhnya.

Arus mudik meningkat

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Fattah Jasin memprediksi, arus mudik tahun ini akan meningkat 10 persen.

Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memberikan kuota mudik gratis sebanyak 234.000 untuk tiga moda transportasi, yakni bus, kapal laut, dan kereta api.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas saat arus mudik maupun arus balik nanti.

Bagi pemudik yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi, Fattah meminta masyarakat untuk berhati-hati ketika melintasi beberapa wilayah di Jawa Timur.

Salah satunya, jalur Pantai Utara (Pantura) mulai dari Gresik hingga Tuban. Kemudian di kawasan tengah, yakni Bojonegoro dan Lamongan, termasuk Ngawi, Nganjuk, dan Caruban.

"Jalur Pantura ini perlu mendapat perhatian. Karena di kawasan utara dilintasi banyak angkutan berat dan sering mengalami kemacetan," kata Fattah kepada Kompas.com, Rabu (8/5/2019).

Di sisi lain, aspal jalan di kawasan Pantura juga banyak yang bergelombang.

Untuk wilayah lain yang perlu diperhatikan agar para pemudik lebih berhati-hati saat mudik ke kampung halaman adalah di Jember dan Banyuwangi.

"Karena jalannya berkelok dan kondisi alam yang memang memerlukan kehati-hatian bagi para pemudik. Tapi aspalnya bagus," ujar Fattah.

Untuk mengantisipasi adanya potensi kecelakaan, Fattah menyebut, Dishub Jatim akan menyiapkan rambu-rambu lalu lintas hingga penerangan jalan.

Selain itu, pihaknya akan memantau kondisi jalan dan titik-titik berbahaya untuk mengatur lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

"Sehingga pemudik bisa pulang ke kampung halaman dengan tenang, aman, dan nyaman," ucap Fattah.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/22242071/mudik-ke-jatim-waspada-jalan-ambles-di-perbatasan-ponorogo-pacitan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke