Salin Artikel

Diduga Kelelahan, 7 Petugas Pemilu di Bengkulu Meninggal

"Tujuh meninggal dunia dan 29 orang dinyatakan sakit di Bengkulu," kata Eko di kantor KPU Provinsi Bengkulu, Kamis (2/5/2019).

KPU akan memberikan santunan terhadap keluarga yang meninggal dunia, serta petugas pemilu yang mengalami cacat permanen, luka berat dan luka sedang.

"Semuanya sudah disepakati oleh KPU RI bersama Kementerian Keuangan. Besaran santunan juga sudah ditetapkan," jelas Eko.

Saat ini masih ada petugas pemilu yang dirawat. Bantuan diberikan kepada para petugas yang masih dirawat dan yang sudah sehat. Besaran santunan dibagi menjadi empat jenis. Pertama, meninggal dunia mendapat santunan Rp 36 juta per orang.

Selanjutnya, jenis kecelakaan kerja yang diberikan santunan yakni cacat permanen Rp 30,8 juta perorang, luka berat sebesar Rp 16,5 juta per orang, dan luka sedang Rp 8,25 juta perorang.

"Kita berharap tidak ada lagi penyelengara pemilu yang meninggal dunia. Mereka yang sakit kita doakan segera sembuh dan tidak terjadi apa-apa lagi kedepannya," kata Eko.

Menurut Eko, penyelenggara Pemilu 2019 yang serentak membuat banyak petugas kelelahan karena pelaksanaan pemilu yang memakan waktu lama. Kelelahan yang dialami bukan hanya kelelahan fisik, tapi juga secara psikis.

"Waktu penyelenggaraan yang lama, tidak diimbangi dengan fisik yang bagus. Ya sampai sekarang masih ada petugas baik KPPS maupun PPK yang dirawat karena sakit," tuturnya.

Eko menambahkan, penyelenggara pemilu yang meninggal dunia adalah pahlawan demokrasi, karena mereka menegakkan demokrasi di tengah masyarakat.

"Tingkat kesibukan yang luar biasa. Jadi sangat patut jika penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dinobatkan sebagai pahlawan demokrasi di tanah air kita ini. Mereka meninggal dalam menjalankan tugas pesta demokrasi negara kita," pungkas Eko.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/03/08334771/diduga-kelelahan-7-petugas-pemilu-di-bengkulu-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke