Salin Artikel

Sempat Batuk Darah, Anggota KPPS Berusia 19 Tahun Meninggal

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Yesi mengalami muntah darah dan sempat dirawat selama 40 menit di rumah sakit.

Kepala Puskesmas Bonti, Titi Rahmawati mengatakan, Yesi sempat menjalani perawatan di Puskesmas pada Rabu (24/4/2019). Saat itu, Yesi mengeluhkan sakit pada ulu hati dan tenggorokannya. 

“Waktu itu sesaknya belum kuat. Batuk mengeluarkan bercak darah. Kemudian kita berikan perawatan,” kata Titi saat dihubungi Kompas.com.

Sehari setelah dirawat, kondisi Yesi membaik. Oleh dokter, Yesi disarankan untuk cek dahak karena dokter curiga dia mengidap TBC.

"Namun kondisi mulai memburuk, dan disarankan dirujuk ke rumah sakit," ucapnya.

Namun ternyata, setelah tiba di rumah sakit dan sempat dirawat, Yesi meninggal dunia. Meninggalnya Yesi, menambah daftar panjang penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kalimantan Barat, Ramdan mengatakan tiga petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia pasca Pemilu serentak 2019.


Mereka adalah Safii, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Sekadau, serta Libertus Ferdisinata dan Bonipasius Nenggang, anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Kapuas Hulu.

"Diduga ketiganya kelelahan selama menjalankan tugas," kata Ramdan dalam konferensi pers yang digelar di Kantor KPU Kalbar, Senin (22/4/2019) petang.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/26/19334881/sempat-batuk-darah-anggota-kpps-berusia-19-tahun-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke