Salin Artikel

KPK Periksa Wali Kota Tasikmalaya di Ruang Kerjanya Mulai Pagi hingga Sore

Beberapa pejabat ada yang keluar masuk ruangan kerja walikota Tasikmalaya untuk dimintai keterangan.

Kepala Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana terlihat telah dibawa KPK memakai mobil Inova berwarna hitam plat nomor Jakarta oleh empat pria yang menggunakan rompi bertuliskan KPK.

"Kasusnya yang ada kaitannya sama Yaya Purnomo. Masih yang dulu kaitannya sama DAK dan DID tahun 2018. Tadi saya ditanyain mulai dari perencanaan dan teknis penggunaan anggaran tersebut oleh KPK di dalam," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Cecep Zaenal Kholis, kepada wartawan seusai keluar dan diperiksa KPK di ruang kerja Wali Kota Tasikmalaya.

Cecep terlihat diam dan enggan berkomentar. Namun pertanyaan wartawan sesekali dijawab olehnya. Dirinya mengaku belum mengetahui secara detail, tapi pertanyaan dan keterangan yang diberikan KPK tadi, sama dengan pemeriksaan sebelumnya saat ia dipanggil sebagai saksi pada kasus sama beberapa bulan lalu di kantor KPK, Jakarta.

"Iya sama, saat saya dipanggil dan dimintai keterangan KPK waktu itu," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, KPK memeriksa ajudan dan mantan ajudan Wali Kota Tasikmalaya dua periode Budi Budiman, Rabu (8/8/2018) tahun lalu.

Keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bernama Pepi Nurcahyadi dan Galuh Wijaya. Mereka diperiksa sebagai saksi kasus suap, sekaligus operasi tangkap tangan terhadap Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Yaya Purnomo.

Selain pemeriksaan ajudan dan mantan ajudan, dua pejabat di Lingkungan Pemkot Tasikmalaya lainnya pun turut diperiksa KPK yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Kholis, dan Sekretaris Dinas PUPR Kota Tasikmalaya Adang Mulyana.

Mantan ajudan wali kota yang kini menjabat Kasubag Perlengkapan Pemkot Tasikmalaya, Galuh Wijaya membenarkan dirinya dan tiga PNS lainnya telah diperiksa KPK selama hampir 2,5 jam.

"Saya menerima panggilan dari KPK, bukan hanya saya tapi ajudan pak wali kota Pepi, Pak Adang PUPR dan dokter Cecep Kadis Kesehatan. Itu kemarin, panggilannya di hari yang sama tapi waktunya berbeda," jelas Galuh kepada wartawan, Kamis (9/8/2018) tahun lalu.

Dirinya menambahkan, saat diperiksa KPK untuk dimintai keterangan terkait adanya usulan pengajuan dana perimbangan daerah (DID) perubahan tahun 2018. Soalnya, KPK mendapatkan data-data dari berkas hasil tangkap tangan tersangka Yaya Purnomo, salah satunya dari Kota Tasikmalaya.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/24/15295221/kpk-periksa-wali-kota-tasikmalaya-di-ruang-kerjanya-mulai-pagi-hingga-sore

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke