Bima mengatakan, pada periode keduanya ia akan fokus untuk mengatasi masalah transportasi dan kemacetan di Bogor. Salah satu yang jadi sorotan yakni konversi angkutan kota ke bus.
"Ya ini transportasi belum jalan maksimal seperti proses konvensi mengganti angkot menjadi bis instra pakuan belum maksimal. Kemudian beberapa titik kemacetan itu masih menjadi proritas utama kita," kata Bima.
Pada masa kepeimpinannya sekarang, ia tak mengumumkan program 100 hari kerja. Bima mengatakan, hanya melanjutkan program yang sudah ia rancang pada periode pertamanya.
"Kita tidak ada program 100 hari, bagi kita Bogor harus terus berlari tidak ada program 100 hari, setiap hari harus terus berlari. Jadi tetap dilanjutkan," ungkapnya.
Bima juga sia mendukung rencana Pemporv Jabar yang menunjuk Kota Bogor sebagi lokasi percontohan program daur ulang plastik menjadi bahan bakar.
Menurut dia, program itu sangat positif untuk mengurangi sampah platik di Kota Bogor.
"Sedang mencari lokasinya sekarang dengan pihak investor. Potensinya besar karena sampah plastik masih banyak dan kita juga punya lahan di (TPA) Galuga yang bisa digunakan mulai tahun depan. Karena kita kan pindah ke Nambo, nah disitu kita rencanakan pengolah plastiknya," jelasnya.
https://regional.kompas.com/read/2019/04/20/11194501/bima-arya-resmi-dilantik-janji-fokus-tangani-kemacetan-di-kota-bogor