Salin Artikel

Kalau Dibuka, Jalur Pendakian Rinjani Tak Sampai Danau Segara Anak dan Puncak

MATARAM, KOMPAS.com -Jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga saat ini masih ditutup untuk wisatawan pascagempa beberapa waktu lalu. 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiono menyatakan, jika jalur pendakian Gunung Rinjani kembali dibuka, maka pendakian tidak sampai ke Danau Segara Anak maupun puncak Gunung Rinjani.

"Berdasarkan hasil survei awal beberapa kali yang kami lakukan, belum ada yang berani turun ke Segara Anak karena memang longsoran masih terjadi," terang Sudiono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (15/4/2019).

Jalur pendakian Rinjani rencananya akan dibuka empat jalur, yaitu melalui Sembalun, Senaru, Aiq Berik dan Timbanuh.

Menurut Sudiono, dari keempat jalur pendakian tersebut, jalur Aiq Berik dan Timbanuh dinilai relatif aman untuk dilalui para pendaki.

"Aman dalam arti tidak sampai ke Segara Anak. Timbanuh relatif aman dari segi kebutuhan air dan dari segi geografisnya," kata Sudiono.

Namun, untuk kenyamanan pendaki, masih masih perlu dilakukan survei ulang, pemasangan rambu-rambu, dan pemeliharaan di sepanjang jalur pendakian.

BTNGR belum bisa memastikan kapan jalur tersebut akan resmi dibuka kembali karena masih menunggu hasil survei ulang dari tim teknis Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sebelumnya, BTNGR telah menurunkan tim untuk melakukan survei jalur pendakian melalui Sembalun dan Senaru.

Hasil evaluasi survei di kedua jalur pendakian tersebut, dibutuhkan peta kerawanan gempa dan pemasangan rambu-rambu yang ditujukan kepada para pendaki.

"Ini perlu sekali karena wilayah kita wilayah Lombok adalah wilayah gempa. Ini menyangkut keselamatan pengunjung, saya kira ini juga prioritas," tegas Sudiono.

Sehingga, jika ada wisatawan terpaksa lewat jalur yang rawan itu, mereka tidak boleh berhenti terlalu lama ataupun mendirikan tenda di lokasi rawan longsor.

Sudiono mengatakan, untuk kenyamanan para pengunjung, peta kerawanan gempa dan rambu-rambu harus jelas.

Dari keempat jalur yang rencananya akan dibuka, lanjut Sudiono, hanya jalur Sembalun yang sudah memiliki peta kerawanan gempa.

Hingga saat ini, pemeliharaan jalur pendakian dan pemasangan rambu-rambu belum selesai dilakukan.

"Dua-duanya (Sembalun dan Senaru) belum dilakukan pemeliharaan jalur. Artinya rambu-rambu belum ada. Baru sebagian sudah diperbaiki untuk Senaru, tapi peta kerawanan gempa belum ada," kata Sudiono.

Selain masih menunggu tenaga teknis dari PVMBG, faktor cuaca dengan curah hujan yang masih cukup tinggi di wilayah NTB, menjadi pertimbangan belum dibukanya jalur pendakian Gunung Rinjani.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/15/14440831/kalau-dibuka-jalur-pendakian-rinjani-tak-sampai-danau-segara-anak-dan-puncak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke