Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, dari laporan yang diterima, Arman pergi melaut bersama seorang rekannya bernama Kifli Wali dengan menggunakan perahu sepanjang 4 meter.
Saat itu, perahu yang digunakan kedua nelayan tersebut langsung diterpa angin kencang dan gelombang tinggi.
“Satu nelayan ditemukan selamat, sedangkan satunya lagi hingga kini masih hilang,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Senin (8/4/2019).
Dia menjelaskan, warga yang mengetahui kejadian itu sempat melakukan pencarian, namun korban tidak juga ditemukan. Selanjutnya warga melaporkan kejadian itu ke Tim SAR dan operasi pencarian pun dilakukan.
Dia mengungkapkan, pencarian nelayan hilang saat ini melibatkan tim SAR gabungan yang terdiri dari lima personel Pos SAR Namlea dan lima petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buru dan juga masyarakat setempat.
“Pencarian dilakukan dengan menggunakan 1 unit rubber boat, 1 unit Rescue D-Max. Selain itu juga membawa 1 set peralatan medis,” katanya.
Muslimin menambahkan, pencarian nelayan hilang tersebut saat ini masih difokuskan di perairan Desa Lala, Kecamatan Namlea pada koordinat : 3°.13.9,91S – 127°.5.55,28E atau Radial 66,08° Timur laut dan jarak 0,03 Nm yang diduga menjadi lokasi hilangnya korban.
“Sampai saat ini upaya pencarian terhadap korban hilang masih dilakukan,” ujarnya.
https://regional.kompas.com/read/2019/04/08/14401101/perahu-terbalik-diterjang-ombak-tinggi-1-nelayan-di-pulau-buru-hilang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.