Salin Artikel

Dikira Sudah Meninggal, TKW Asal TTS Bawa Pulang Emas dan Uang Ratusan Juta

Pasalnya, belasan tahun Yuliana merantau mengadu nasib ke Malaysia dan tak pernah ada kabar.

Keluarga ternyata keliru, Yuliana masih hidup. Wanita yang merantau di Malaysia sejak 2006 ini tiba di Kupang didampingi oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Shabda Thyan dan Indry, Senin (25/3/2019). 

Yuliana membawa pulang uang ratusan juta dan emas, buah keringatnya selama bekerja belasan tahun di Malaysia.

Senyum ceria mekar di wajah Yuliana saat bersua dengan kakaknya, Finus Missa, di Kantor BP3TKI. Yuliana disambut gembira oleh Finus, Suster Laurentia, Ketua JPIC Kupang, dan pihak BP3TKI.

Kepada POS-KUPANG.com Yuliana menuturkan dirinya pergi ke Malaysia saat usianya baru 18 tahun.

"Saya pergi dengan segala ketidaktahuan. Tujuan saya hanya satu, saya ingin mengubah nasib, ingin cari uang," ungkap Yuliana.

Yuliana mengaku tidak memiliki ijazah karena sekolahnya terhenti di kelas IV sekolah dasar (SD).

"Orangtua susah payah menafkahi kami, saya dan empat kakak saya. Saya putus sekolah," ungkap Yuliana terbata-bata.

Yuliana berangkat ke Malaysia melalui salah satu PT yang merekrutnya dan ia sudah lupa nama PT tersebut.

Di Malaysia Yuliana dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga.

"Selama saya kerja, saya memang aman-aman saja dengan majikan tidak melukai saya. Namun, gaji saya tidak pernah dibayar," ungkapnya.

Yuliana pasrah

Yuliana mengatakan, walaupun gajinya tidak dibayar, sekurang-kurangnya ia tetap diberi makan dan penginapan.

Beruntung, awal 2018, KBRI akhirnya tahu keberadaan Yuliana dan menuntut majikan membayar gaji Yuliana agar Yuliana bisa pulang ke kampung halamannya.

Namun, Yuliana sempat menolak.

"Waktu itu saya menolak tawaran dari KBRI walaupun sebenarnya saya ingin pulang. Saya pikir keluarga, terutama kedua orangtua saya, sudah meninggal jadi saya tidak mau pulang," ungkapnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur tak putus asa. Mereka mengontak BP3TKI Kupang untuk melacak keberadaan keluarga Yuliana.

"Kami sempat bingung, bagaimana melacak keluarga Yuliana di NTT. Kami yakin sekali Yuliana ingin pulang, hanya dia sedang berada dalam kondisi yang menurut dia sendiri tidak memungkinkan," ungkap Shabda Thyan, Consular Affairs KBRI.

BP3TKI Kupang sempat kesulitan lantaran data Yuliana tidak ada. Sementara di Malaysia KBRI terus membujuk Yuliana dan terus mendesak majikan membayar gaji Yuliana.

Pihak BP3TKI yang saat itu diwakili oleh Timoteus K Suban, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, mengatakan, mereka meminta bantuan dari Suster Laurentia, Ketua JPIC Serikat PI Kupang, untuk melacak keberadaan keluarga Yuliana.

Barulah pada akhir 2018 ada titik terang di mana keberadaan keluarga Yuliana. Informasi didapat suster dari pastor Paroki Oenlasi.

"Waktu itu saya senang dengar keluarga Yuliana ada di Kualeu di Oenlasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan," ungkap Suster Laurentia.

Namun, perjuangan Suster Laurentia belum usai. Ia harus turun ke Desa Kualeu menemui keluarga Yuliana.

Ia tak menyangka harus menaiki bukit dengan berjalan kaki supaya bisa sampai di rumah keluarga Yuliana.

"Rumah mereka jauh dari permukiman warga, sendiri di atas bukit," ungkapnya.

Kehadiran Suster Laurentia disambut hangat oleh kedua orangtua Yuliana, Thomas Missa dan Antoneta Soembala, beserta kakak adik Yuliana.

Saat itu, Suster Laurentia mengambil gambar Thomas Missa dan Antoneta Soembala lalu mengirimkannya ke pihak BP3TKI.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul :  Dianggap Sudah Meninggal, TKW Asal SoE Pulang Bawa Emas dan Uang Ratusan Juta

 

https://regional.kompas.com/read/2019/03/26/12393991/dikira-sudah-meninggal-tkw-asal-tts-bawa-pulang-emas-dan-uang-ratusan-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke