Salin Artikel

Korban Banjir Bandang Ditandu Sejauh 22 Km Lewati Belasan Titik Longsor untuk Sampai Puskesmas

Para pemandu harus berjibaku melewati belasan titik longsor berupa timbunan lumpur dan batang pepohonan yang tumbang dan memutus jalan.

Rotto mengalami patah tulang lengan dan tulang paha sehingga tidak dapat bergerak. Sebelumnya, ia berjuang menyelamatkan diri dari amukan banjir bandang yang menerjang rumahnya. Warga menemukan Rotto tak berdaya di bawah tumpukan material bekas rumahnya. 

Lantaran jalur evakuasi Rotto tak mudah, para penandu harus melakukannya bergantian. Mereka juga puluhan kali harus beristirahat agar sampai ke tujuan.

Rotto yang ditemui di Puskesmas Sumarorong mengaku tak bisa berjalan dan menggerakkan salah satu tangannya lantaran tulangnya patah setelah tertimpa reruntuhan rumah dan material yang terbawa longsor dan banjir bandang.

“Kaki dan tangan saya tak bisa digerakkan. Saya sempat dihantam reruntuhan rumah dan material yang terbawa longsor, untungnya masih selamat,” ujar Rotto kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).

Hingga berita ini diturunkan, Rotto masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Sumarorong.

Pantauan Kompas.com, banjir bandang di Sumarorong ini selain membuat jalan sepanjang 22 km terputus juga memorakporandakan sarana publik lain, seperti jembatan, lima turbin pembangkit listrik, dan tiang-tiang istrik.

Tim Tagana hingga kini terus melakukan upaya pembersihan untuk membuka jalan yang putus tersebut. Saat ini warga belum bisa menikmati listrik sehingga masih gelap gulita di malam hari.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan longsor menerjang Desa Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (7/3/2019) petang. Enam rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Batanguru ambruk dihantam banjir dan tanah longsor.

Banjir ini dipicu Sungai Batanguru yang membelah Kecamatan Sumarorong di wilayah tersebut meluap hingga merendam permukiman di sepanjang muara sungai. Jalan-jalan kecamatan mendadak jadi sungai yang dialiri banjir bandang dari Sungai Batanguru yang tengah mencari jalan.

Camat Sumarorong Armianto yang dikonfirmasi via telepon membenarkan kejadian tersebut. Armianto mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi rinci terkait kejadian tersebut. Ia hanya mengatakan informasi sementara yang menyebukan, ada enam rumah warga yang ambruk karena terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/09/15251191/korban-banjir-bandang-ditandu-sejauh-22-km-lewati-belasan-titik-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke