Salin Artikel

Akses Antar-Desa di Trenggalek Terputus Akibat Longsor

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, akan tetapi warga di dua desa yang hendak melintas mesti memutar mengambil jalur lain dengan jarak tempuh lebih jauh.

Jalur yang menghubungkan dua desa ini tertimbun material longsor berupa tanah dan pohon setebal 30 meter. Sedangkan dari sisi tebing setinggi 50 Meter dengan panjang timbunan longsor sepanjang 40 Meter.

Longsor mengakibatkan jalan sama sekali tidak bisa dilewati.

“Harus memutar lebih jauh sekali, dan lewat Kecamatan Panggul terlebih dahulu,” ujar Kepala Desa Cakul Marsum, Jumat.

Warga khawatir akan terjadi longsor susulan, melihat kondisi tanah di lokasi longsor masih labil.

“Ini tebal sekali, kalau dengan alat seadanya dan tenaga manusia akan memakan waktu sangat lama. Kalau sekedar bisa dilewati warga pejalan kaki, ini sedang diupayakan,” ujar Marsum.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupaya untuk membersihkan material longsor dengan menggunakan alat berat. Rencananya, alat berat berukuran kecil akan didatangkan untuk mengefektifkan pembersihan material longsor.

Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengimbau agar warga masyarakat tidak membersihkan material secara manual, karena kondisi tebing masih rawan longsor.

“Jangan sampai justru akan ada korban kelongsoran, maka dari itu secepatnya kami datangkan alat berat ukuran kecil, dan warga disiapkan untuk membantu mobilisasi menuju kemari (lokasi longsor),” ujar Arifin.

Longsor terjadi pada Rabu malam saat hujan deras sekitar pukul 08.00 Wib. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, serambi masjid yang berada tepat di sekitar lokasi mengalami kerusakan.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/22271431/akses-antar-desa-di-trenggalek-terputus-akibat-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke