Salin Artikel

Ndalem Gondosuli, Pusat Edukasi Sekaligus Museum Kekinian Batik di Solo

Bangunan bergaya Art Deco ini didirikan oleh KRHT Heru Notodiningrat.

Pendirian Ndalem Gondosuli dilatarbelakangi atas keprihatinan Heru terhadap minimnya perajin batik tulis.

Disamping itu, juga untuk menguri-uri (melestarikan) budaya membatik, sekaligus mengentaskan pengangguran di daerah tertinggal di Indonesia.

Ndalem Gondosuli juga dijadikan sebagai pusat peluncuran galeri batik berbasis digital oleh Yayasan Batik Indonesia.

Puluncuran batik berbasis digital dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Batik Nasional pada tahun 2018.

Galeri batik digital di kampung batik Laweyan ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.

Peluncuran batik berbasis digital di Laweyan karena pertama kali diperkenalkan di Solo sekitar tahun 1.880an.

Sales dan Marketing Manager Ndalem Gondosuli, Tri Maryani menyampaikan, Ndalem Gondosuli merupakan rumah galeri dan edukasi di kampung batik Laweyan.

Ndalem Gondosuli sering menjadi tempat tujuan wisatawan yang ingin belajar membantik. Mereka yang datang tidak hanya dari Solo, namun juga dari luar Solo.

Menariknya, setiap ada pengunjung atau wisatawan yang datang ke Ndalem Gondosuli selalu disambut dengan tarian membatik.

"Ndalem Gondosuli akan menjadi pusat edukasi membatik dari tingkat kampung hingga umum," katanya, Jumat (8/3/2019).

Dia menambahkan, Ndalem Gondosuli dilengkapi lounge, museum batik, bunker, photo booth, meeting room, dan artspace yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budaya dan kesenian bagi seniman maupun masyarakat serta galeri batik. Untuk galeri batik ini nantinya khusus untuk mendisplay batik premium.

“Dengan penonjolan konsep bangunan Art Deco, Ndalem Gondosuli akan menjadi destinasi wisata belanja dan edukasi,” ungkapnya.

Sasar generasi muda

Sebelumnya, pemilik Ndalem Gondosuli KRHT Heru Notodiningrat mengatakan, alasan menjadikan Ndalem Gondosuli sebagai galeri batik digital agar generasi muda mau belajar tentang membatik.

Pasalnya, galeri batik ini menjelaskan tentang pembelajaran membatik mulai dari lahir hingga meninggal.

“Kami terbuka siapa pun yang mau belajar tentang batik bisa datang ke sini. Karena tugas kami adalah untuk menguri-uri batik sebagai warisan budaya tak benda. Siapa pun bisa mengakses melalui galeri batik digital,” terangnya.

Menurut Heru, peluncuran galeri batik digital di Ndalem Gondosuli sejalan dengan pencanangan pendidikan karakter oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Masyarakat maupun generasi muda yang ingin belajar membatik bisa datang ke Ndalem Gondosuli.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/11470661/ndalem-gondosuli-pusat-edukasi-sekaligus-museum-kekinian-batik-di-solo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke