Salin Artikel

5 Fakta Dugaan Peluru Nyasar Saat Razia BNN, Terdengar Letusan Berulang Kali hingga Kesaksian Korban Salah Tembak

KOMPAS.com - Seorang pemuda asal Palembang, Muhammad Akbar Tanjung (17), diduga menjadi korban salah tembak saat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan razia pada hari Kamis (28/2/2019).

Korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Myria Palembang setelah dada kirinya terkena peluru tajam.

Kepala BNN menjelaskan, hingga saat ini masih lakukan penyelidikan atas dugaan salat tembak tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Muhammad Akbar Tanjung (17) mengalami luka tembak di dada kiri saat adanya razia gabungan di eks lokalisasi Jalan Teratai Putih, Kecamatan Sukarami Palembang, Sumatera Selatan.

Akibatnya, Akbar kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Myria Palembang. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga yang terluka saat razia yang digelar pada Kamis (28/2/2019) malam kemarin.

Pihaknya saat ini sedang menelusuri apakah Akbar terkena luka tembak dari petugas atau bukan.

"Iya, memang benar ada yang terluka, sekarang lagi mau cek ke rumah sakit, akan dipastikan itu kesalahan dari siapa," kata Jhon saat dihubungi melalui telepon.

 

Jhon mengatakan BNN siap bertanggung jawab jika Akbar terkena peluru nyasar dari petugas yang menggelar razia.

Seperti duketahui, razia BNN di eks lokasisasi tersebut sebagai upaya penyisiran tempat yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba.

"Kami mencurigai lokasi itu jadi sarang pemakaian narkoba. Karena sebelum razia tadi malam kami sudah lakukan upaya persuasif, banyak bong atau alat isap sabu ditemukan," ujarnya.

 

Muhammad Akbar Tanjung (17) hanya bisa terbaring lemas di rumah sakit. Dengan tangan Akbar masih diinfus dan hidung dipasang selang oksigen, dirinya menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya.

Saat kejadian dirinya sedang keluar rumah untuk mencari keberadaan Adi (13), adiknya.

"Malam itu dengar mau ada razia, adik saya keluar. Mau cari adik takut nanti salah sasaran," kata Akbar saat ditemui di Rumah Sakit Myria, Palembang, Jumat (1/3/2019).

Akbar mengatakan, hanya berjarak beberapa meter dari rumah, ia mendengar letusan senjata api secara bertubi-tubi.

Tanpa disadari, satu peluru ternyata mengenai dirinya. Sembari memegang baju dengan kondisi berlumuran darah, Akbar langsung berlari ke rumah dan masuk ke dalam kamar.

"Tembakannya begitu banyak, langsung pegang dada ternyata kena (tembak). Saya pulang dan masuk kamar belum bilang sama ibu," ujarnya.

 

Usai masuk ke kamar dengan kondisi terluka, sekitar pukul 01.00, kondisi Akbar makin kritis.

Reni Anggraini (16), adik Akbar, pun terkejut saat masuk ke kamar Akbar dan melihat kondisi kakaknya itu sudah berlumuran darah.

"Kamar itu lampunya dimatikan, terus Akbar teriak, 'Ma, Akbar kena tembak'. Saya hidupkan lampu, mulutnya sudah keluar busa, dadanya berdarah, langsung dia dibawa ke rumah sakit," ujar Reni.

 

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen (Pol) Jhon Turman Panjaitan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga yang terluka saat razia yang digelar pada Kamis malam.

"Iya, memang benar ada yang terluka, sekarang lagi mau cek ke rumah sakit, akan dipastikan itu kesalahan dari siapa," kata Jhon saat dihubungi melalui telepon.

Jhon mengatakan, BNN siap bertanggung jawab jika Akbar terkena peluru nyasar dari petugas yang menggelar razia.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/03/02/15445331/5-fakta-dugaan-peluru-nyasar-saat-razia-bnn-terdengar-letusan-berulang-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke