Salin Artikel

Penderita DBD di Sikka Bertambah Jadi 125 Orang, Tiga Meninggal Dunia

Peningkatan pasien DBD terhitung dari awal tahun 2019 sampai awal Maret ini. 

"Dari Januari sampai hari ini ada 125 kasus DBD, itu tersebar di 19 kecamatan. Paling banyak kasus di kecamatan Alok, Alok Timur, Alok Barat, dan Kangae," jelas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Maria BS Nenu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu (2/3/2019).

"Dari 125 kasus itu, ada tiga orang meningggal karena DBD. Tiga orang itu dari Kecamatan Ewokloang, Paga, dan Kecamatan Alok," tambah Maria.

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka sudah melakukan sistem kewaspadaan dini.

Mulai dari bulan September 2018, imbauan dan instruksi Bupati telah diteruskan kepada para camat, dari Kepala Dinas Kesehatan kepada para kepala puskemas, juga tokoh-tokoh agama melalui gereja di Keuskupan Maumere. 

Untuk para pimpinan wilayah, camat, lurah, kades, sampai dengan tingkat RT/RW dipesankan agar menggerakkan masyarakat membersihkan lingkungan, bagaimana menciptakan rumah yang bebas jentik, dan pantau jentik.

"Itu harus dilakukan terus-menerus, dan mulai September tiap bulan itu kami mengeluarkan sistem kewaspadaan dini. Semua stakeholder harus bergerak memberantas DBD dan itu dilakukan secara terus menerus, tidak hanya satu kali. Kalau tidak, kasus DBD di Sikka tidak akan habis," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/02/09303111/penderita-dbd-di-sikka-bertambah-jadi-125-orang-tiga-meninggal-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke