Salin Artikel

Fhatimah, Bayi 8 Bulan yang Divonis Serosis Hati, Badan Menguning, Tubuh Pakai Selang Urine

Sempat dirawat di RSUP M Djamil, Padang, kini Fhatimah yang bernama lengkap Nurfhatimah Sayidatunnisa sudah dibawa pulang, di rumahnya di Jorong Taluak Dalam, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

Namun, kondisi tubuh Fhatimah yang divonis serosis hati stadium akhir itu masih menguning.

Selang urine yang masih terpasang digunakan untuk mengeluarkan carian dari dalam perut Fhatimah.

Dilansir dari TribunPadang.com, orangtua Fhatimah, Yulianda Putra, mengatakan, cairan dalam perut anaknya terus bertambah lantaran fungsi hati yang sudah tidak bekerja lagi.

"Cairan di perut masih terus bertambah. Itu karena hatinya tidak berfungsi lagi," kata Yulianda Putra, saat dihubungi, Jumat (22/2/2019).

Dokter spesialis, kata Yulianda Putra, masih melarang untuk membuka selang. Sebab, pada Selasa (26/2/2019), akan dilakukan kontrol kembali ke RSUP M Djamil. 

Saat ini, Fhatimah lancar buang air kecil dan besar, hanya terganggu dengan selang.

"Minum susu lancar, hanya bobot badan tak kunjung bertambah," ucapnya.

Sekarang, Fhatimah dirawat di rumah oleh ibunya. Sekali dua hari, perban bekas operasi dibersihkan.

Ditukar perban baru. Dokter spesialis sudah memberikan petunjuk cara mengganti perban.

"Kami tidak gamang karena sudah ada petunjuk dari dokter. Kami memandikan Fhatimah berdua, satu memegang, satu lagi menyiram," ujar Yulianda.

Tidak ada indikasi buruk selama di rumah. Fhatimah tidak rewel, menangis hanya ketika lapar.

"Tidak sesak napas. Selera tidak berkurang. Normal. Cuma masih pasang selang," ujarnya.

Usia Fhatimah saat ini belum genap 1 tahun. Namun, derita yang harus diemban Fhatimah sangat berat.

Badan bayi berumur 8 bulan ini pun menyusut menjadi 3,8 kg. Lahir di Solok, 28 Juni 2018, Nurfatimah Sayidatunnisa mengalami pendarahan tali pusar tiga hari setelah dilahirkan.

Kondisi tersebut membuat Fhatimah harus dirawat selama empat hari di Puskemas Tanah Garam, Solok.

Sekujur tubuh Fhatimah pun menguning, termasuk kedua bola matanya. Memasuki usia tiga bulan, Fhatimah mulai tumbuh normal.

Namun, kondisi sekujur tubuhnya masih menguning. Saat usia lima bulan, kondisi kesehatan Fhatimah menurun.

Perlahan perutnya mulai membuncit. Ada cairan yang mengendap dalam tubuh Fhatimah.

Kondisi tersebut membuat ayah dan ibu Fhatimah membawa Fhatimah ke spesialis anak di klinik Assabil, Pandan, Solok.

Dokter juga mendiagnosis Fhatimah mengidap kolestasis atau saluran empedu mengalami penyumbatan.

"Dalam dunia kedokteran namanya kolestasis. Orang kampung menyebutnya penyakit kuning," ujar Yulianda Putra.

Orangtua membawa Fhatimah berobat ke RSU Citra BMC Padang.

Namun, diagnosis dokter sama. Fhatimah mengalami kolestasis dan harus segera dioperasi.

"Penanganannya tetap harus operasi," ujarnya.

Menindaklanjuti putusan dokter tersebut, dalam usia 5,5 bulan Fhatimah mulai di rawat RSUP M Djamil.

Dari 7 Januari hingga 20 Februari 2019, Fhatimah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani dua kali operasi.

Operasi pertama, pemasangan drine asites untuk mengeluarkan cairan yang membuat perut Fhatimah membuncit.

Operasi kedua, kata Yulianda Putra, pelancaran saluran empedu dan sekaligus pengambilan sampel hati.

Hasil tes laboratorium menunjukkan, Fhatimah mengalami serosis hati stadium akhir.

Kondisi hati Fhatimah mengeras dan tidak berfungsi. Dokter sempat menawarkan Fhatimah untuk dibiopsi lagi, tetapi Yulianda Putra dan istri menolak.

"Kami tidak mau lagi. Sudah pernah dibiopsi tapi tidak ada hasil berapa persen kerusakan hati Fhatimah. Sangat besar atau kecil, spesialis tidak bisa menerka," ujarnya.

Menurut sepengetahuan Yulianda Putra, serosis hati yang diderita anaknya belum parah.

"Menurut artikel yang saya baca, kalau sudah parah itu banyak indikasinya, antara lain muntah darah, alergi, gatal-gatal, dan kurang makan. Namun, Fhatimah masih kuat minum susu. Tidak ada elergi susu," ujarmnya.

Hanya, kata Yulianda Putra, badan bidadari kecilnya semakin menyusut dengan berat badan 3,8 kg.

Berdasarkan kurva pertumbuhan yang dibuat WHO, berat badan bayi laki-laki usia delapian bulan berkisar 6,9-10,7 kg. Berat ideal rata-rata 8,6 kg.

Sementara, berat badan bayi perempuan 6,3-10 kg, dengan berat ideal 8 kg.

-----------------

Berita ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Bayi 8 Bulan di Sumbar Divonis Serosis Hati, Badan Fhatimah Menguning dan Harus Pakai Selang Urine / (Penulis: Rizka Desri Yusfita)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/22/14224011/fhatimah-bayi-8-bulan-yang-divonis-serosis-hati-badan-menguning-tubuh-pakai

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke