Salin Artikel

Fakta "Blusukan" Jokowi di Kampung Nelayan Tambaklorok, Dikira Petugas Proyek hingga Tak Dikawal

KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke kampung nelayan di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/2/2019). Peristiwa tersebut menjadi sorotan masyarakat setelah terungkap dari pernyataan Jokowi saat acara debat calon presiden kedua di Jakarta, Minggu lalu. 

Saat itu Jokowi datang tanpa ada pemberitahuan dan pengawalan dari Paspampres. Pejabat daerah juga tak terlihat mendampingi orang nomor satu di Indonesia tersebut. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi bertemu dan berdiskusi dengan sejumlah nelayan di atas dermaga. Para nelayan sempat mengira Jokowi adalah petugas proyek yang datang meninjau. 

Berikut ini fakta-fakta yang telah dirangkum Kompas.com:

Jokowi menceritakan, dirinya menemui nelayan di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, pada tengah malam, tepatnya 2 Februari 2019.

Saat itu Jokowi hanya datang bersama sopir dan tanpa pengawalan Paspampres. Pengakuan itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua pada Minggu (17/12/2019) malam.

"Saya hampir setiap minggu, setiap bulan, ketemu nelayan, ke kampung nelayan. Bisa tanya ke nelayan di Tambaklorok, Semarang," kata Jokowi.

"Jam 12 malam, tengah malam saya berdua dengan sopir berdua saja ke sana untuk memastikan, bagaimana kondisi nelayan yang benar," ujarnya.

Ketua RW 013 Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Ahmad Sueb membenarkan kedatangan Jokowi belum lama ini.

"Itu benar. Beliau datang tanggal 2 Februari 2019 malam," kata Sueb ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/2/2019) siang.

Sueb mengatakan, para nelayan sempat mengira Jokowi adalah pihak proyek yang sedang berkunjung ke kampung nelayan.

Anggapan tersebut bukan tanpa alasan. Sueb dan warga di Tambaklorok sama sekali tidak mendapat pemberitahuan tentang kedatangan Jokowi.

Secara kebetulan, pakaian yang dikenakan Presiden Joko Widodo adalah warna putih, celana jins biru dan sepatu, yang sering dikenakan petugas proyek. 

"Warga tidak ada yang tahu. Tahunya itu orang proyek karena pakai baju putih, celana biru dan sepatu. Tahu-tahu itu Bapak Presiden," ujarnya.

Sueb sendiri saat itu juga kaget ketika banyak warga berteriak nama Jokowi ke arah rombongan. Saat dirinya melihat lebih jelas, ternyata memang benar pria berbaju putih itu adalah Presiden Jokowi.

"Saya duduk bareng warga, jam berapa saya agak lupa karena enggak bawa handpone. Saya jagong di dermaga, di dekat warung kopi. Pak Jokowi kemudian ke situ di Tambaklorok, tempat ngopi di depan dermaga," ujar Sueb.

Menurut Sueb, Presiden Jokowi datang dan berbincang dengan para nelayan di Tambaklorok selama kurang lebih satu jam.

Saat itu Jokowi menanyakan tentang kondisi para nelayan di Tambaklorok dan bagaiamana kondisi fasilitas sarana dan prasarana di kampung nelayan tersebut.

"Saya punya bukti dan video kedatangan Pak Jokowi yang direkam warga. Hampir satu jam beliau di sana. Beliau juga duduk di tambatan perahu," kata Sueb.

Presiden Jokowi sendiri mengakui bahwa saat blusukan ke Tambaklorok hanya ditemani sopirnya pada tengah malam.

Jokowi mengatakan, kedatangan diirinya sekitar pukul 00.00 tengah malam di Tomboklorok hanya untuk melihat langsung kondisi perekonomian para nelayan.

"Betul ada laporan baik, tapi saya ingin pastikan seperti apa kondisinya. Saya ingin betul masalah itu masuk ke telinga saya dan bisa diatasi," kata Jokowi.

Sumber: KOMPAS.com (Abba Gabrillin, Nazar Nurdin)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/19/14145561/fakta-blusukan-jokowi-di-kampung-nelayan-tambaklorok-dikira-petugas-proyek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke