Salin Artikel

5 Fakta Bencana Karhutla di Dumai, Status Siaga Darurat hingga Kendala Petugas

KOMPAS.com - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai, Riau, semakin parah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau telah menetapkan status Kota Dumai darurat karhutla.

Petugas menghimbau warga untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, para petugas terus berupaya memadamkan api di sejumlah titik lokasi kebakaran.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Akibat kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) yang terus terjadi, Kota Dumai, Provinsi Riau, Komandan Regu (Danru) II Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Aditya, menetapkan status siaga darurat di kota tersebut.

"Status siaga darurat karhutla sudah ditetapkan pada Kamis (14/2/2019) lalu. Jadi penanganan karhutla dilakukan oleh tim satgas (satuan tugas) terdiri dari BPBD, Kodim 0320, Polres dan Manggala Agni serta MPA (masyarakat peduli api)," ungkap Aditya, Senin (18/2/2019).

Dia menyebut upaya pemadaman karhutla di Kelurahan Bangsal Aceh sudah dilakukan lebih kurang sebulan. Luas lahan gambut yang terbakar sekitar 18 hektar.

Komandan Regu II tersebut menjelaskan, upaya pemadaman karhutla di Kelurahan Bangsal Aceh sudah dilakukan lebih kurang sebulan. Seperti diketahui, luas lahan gambut yang terbakar di wilayah Dumai sekitar 18 hektar.

"Udah hampir sebulan juga kami di sini. Upaya pemadaman kita lakukan hampir setiap hari star jam setengan 8 pagi," sebut Aditya.

Menurut dia, sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan. Kemudian lokasi kebakaran juga sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang pada Minggu (17/2/2019).

"Saat ini masih ada sisa-sisa api di dalam gambut yang kami padamkan," kata Aditya.

Aditya menjelaskan, lahan yang terbakar merupakan perkebunan sawit dan semak belukar. Di dalam lahan ini seluruhnya terdapat tanah gambut yang mudah terbakar.

"Selain di Kelurahan Bangsal Aceh, ada beberapa titik api (karhutla) di Kelurahan Lubuk Gaung. Tapi semalam api sudah padam diguyur hujan," katanya.

Sebelumnya, tambah Aditya, pemadaman karhutla juga sudah dilakukan di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai. Saat ini masih tinggal beberapa titik sisa api.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com di lokasi, karhutla di Kelurahan Bangsal Aceh sangat parah.

Api membakar semak belukar dan perkebunan sawit, yang berumur sekitar tiga sampai empat tahun atau mulai berbuah. Sisa kebakaran menyisakan asap, karena api masih ada di dalam gambut, sehingga membuat kota minyak ini berkabut asap tipis.

Petugas gabungan dari Manggala Agni, TNI/Polri, berupaya memadamkan hutan dan lahan yang terbakar di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, Senin (18/2/2019).

Petugas terlihat cukup kesulitan memadamkan api, sebab lahan yang terbakar merupakan tanah gambut dan semak belukar yang memang sulit dipadamkan.

Wakil Komandan Regu I Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai Joko Susanto mengatakan, ada lebih kurang 8 hektar lahan yang terbakar yang merupakan lahan milik masyarakat.

Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam pemadaman api, yakni karena lahan tersebut merupakan lahan gambut.

"Gambut kedalamannya sekitar dua meter. Meskipun api sudah disiram di bagian atas, tapi di bawahnya masih ada api yang mengeluarkan asap. Sehingga kita harus melakukan pendinginan dan api benar-benar sudah padam," kata Joko.

Karhutla mengakibatkan wilayah Kota Dumai, Riau, diselimuti kabut asap tipis. Sejumlah warga kota minyak ini, kini sudah menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Seperti pantauan Kompas.com di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin pusat Kota Dumai, Senin (18/2/2019), sejumlah warga sudah mengenakan masker baik pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki, untuk mengantisipasi dampak kabut asap tersebut.

"Saya pakai masker karena kabut asap. Kabut asapnya tebal udah beberapa hari di Dumai. Jadi akan timbul sesak nafas kalau gak pakai masker," kata Ika (42) salah satu warga Dumai.

Dia mengatakan, kabut asap melanda Kota Dumai sudah hampir sepekan. Sejak itu pula Ika mengaku mengenakan masker saat keluar rumah.

"Kalau tidak salah sejak Kamis tanggal 14 Februari 2019 lalu. Asap sudah tebal. Untuk dampak seperti sesak nafas belum ada, tapi kita antisipasi dulu dengan pakai masker," katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/19/13293441/5-fakta-bencana-karhutla-di-dumai-status-siaga-darurat-hingga-kendala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke