Salin Artikel

Waspada, Ini Ciri-ciri Anjing Rabies dan Korban Gigitannya

MATARAM, KOMPAS.com-Rabies yang mewabah di Kabupaten Dompu dan Sumbawa, menyebabkan masyarakat di Lombok waspada. Mereka juga melakukan antisipasi agar anjing piaraan mereka aman atau bebas rabies.

Sebagian warga juga menghindari lokasi yang banyak anjing liarnya, seperti pasar tradisional.

"Tidak pernah sih anjing di pasar ini yang menganggu dan mengigit kami, mungkin karena sudah kenal, tapi khawatir juga" kata Deny, salah seorang pedagang di Pasar Karang Lelede, Kota Mataram, Kamis sore (14/2/2019).

Dari pantauan Kompas.com, sejumlah lokasi yang banyak anjing liar dan peliharaan adalah di wilayah Cakranegara, Mataram.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTB, Zainul Arifin menyebutkan, masyarakat harus mengetahui bagaimana mengetahui ciri-ciri anjing rabies dan mereka yang terkena gigitannya.

Dia mengatakan, penyebaran rabies antaranjing tergantung kondisi, kalau anjingnya banyak yang tervaksin, tidak ada penularan. Tetapi, penyebaran terasa cepat di wilayah yang berstatus KLB, seperti di Kabupaten Dompu dan Sumbawa, karena secara historis daerah NTB bebas rabies.

"Itu artinya anjing-anjing kita tidak pernah kontak dengan rabies artinya sistem imunnya belum terbentuk. Sangat sedikit yang tervaksinasi karena tak pernah ada rabies sehingga penularannya cepat. Itulah kelemahannya jika daerah kita bebas rabies secara historis," kata Zainul.

Secara detail dijelaskannya, virus rabies tidak menyebar lewat pembuluh darah tetapi menyebar lewat syaraf, lalu masuk lewat sumsum tulang belakang, kemudian masuk ke otak.

Karena lewat syaraf, penyebarannya lebih cepat di bagian yang banyak syarafnya, seperti jari tangan.

Jadi, kalau digigit di jari tangan, akan lebih cepat penyebarannya terus ke otak. Penyebaran melalui jari kaki juga cepat karena banyak syaraf di jari kaki.

Gerakan penyebaran lebih lamban jika digigit di bagian betis, karena syaraf di sana tidak banyak, termasuk di lengan. Tetapi, yang bahaya di lengan dan wajah karena banyak syaraf dan dekat dengan otak.

"Biasanya, anak-anak yang sering digigit di bagian wajah karena tinggi anak-anak hampir sama dengan anjing, ini yang harus diwaspadai dan harus berhati-hati dan harus cepat diberikan tindakan," katanya.

Ciri-ciri pada manusia yang digigit

Saat digigit anjing terinfeksi rebies, setiap orang memiliki ciri-ciri yang berbeda, tergantung tempat luka gigitan, apakah di bagian tubuh yang banyak syarafnya atau tidak. Selain itu juga tergantung luasnya gigitan, apakah gigitannya luas atau hanya sedikit dan juga tergantung dalamnya gigitan, apakah dalam atau hanya tergores.

Akan tetapi, secara garis besar rentang waktu sejak digigit sampai timbul gejala-gejala rabies itu antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi biasanya 1 sampai 2 bulan.

Pada manusia yang terinfeksi rabies, ciri-cirinya gaduh, gelisah, takut cahaya, takut air, khas takut air. Melihat air, orang yang terinfeksi rabies sangat ketakutan, kecenderungannya marah marah.

"Secara periodik awalnya tenang, marah-marah, tenang lagi, marah lagi dan gejalanya semakin sempit, kalau dia marah marah terus, gaduh, gelisah terus itu tandanya stadium terminal, akan meninggal, itu tipe yang gelisah" jelasnya.

Ada juga mereka yang terinfeksi rabies, tipenya orangnya diam saja, bisa diajak bicara tetapi lumpuh dari kaki sampai atas, setelah pernafasannya terganggu, akan meninggal.

Anjing yang terkena rabies juga ada dua tipe, tipe diam, yaitu anjingnya diam saja tiba-tiba ada orang lewat digigit. Tipe yang gelisah, ini semua dimakan.

"Kaleng dimakan, plastik dimakan yang bukan makanannya dimakannya, itu sudah ciri ciri anjing rabies, kita hindari atau kalau seperti itu dibunuh saja," kata Zainul.

Bisakah manusia menularkan rabies?

Dr. Zainul Arifin mengatakan, secara teori, manusia bisa saja menularkan rabies pada manusia jika manusia yang terinfeksi rabies menggigit. Tetapi, belum pernah ditemukan kasusnya.

"Jadi, kalau ada luka, luka itu terkena liurnya atau dia menggigit, orang yang tergigit bisa terinfeksi, secara teori bisa saja menular antarmanusia jika manusianya menggigit," katanya.

Pada keluarga atau petugas kesehatan yang merawat pasien rabies, harus ada perlindungan, baik perlindungan dengan vaksin atau pakaian sebagai perlindungan diri, jangan sampai air liurnya mengenai yang merawat.

Antisipasi lain yang juga bisa dilakukan jika terdesak atau jauh dari puskesmas atau rumah sakit setelah digigit, luka gigitan bisa langsung dialiri air atau dicuci dengan air yang mengalir selama 15 menit di lokasi atau area lukanya, baru dibawa ke puskesmas.

"Itu untuk penanganan cepatnya," kata Zainul.

Dr. Ica Justitia yang pertugas di Puskesmas Meninting juga mengigatkan pada warga agar waspada dan hati-hati, jika digigit anjig harus segera melapor, agar penangannya bisa cepat dilakukan.

"Tetapi kami biasanya harus melakukan observasi juga pada anjingnya. Jika dalam jangka 10 hari anjingnya mati, maka anjing tersebut positif terinfeksi rabies," katanya.

Proses pengobatannya juga bertahap, membersihkan dan menyembuhkan luka gigitan, memberikan vaksin sebanyak 4 kali. Jika anjingnya negatif rabies, maka vaksin tidak akan diberikan.

Rabies ini harus ditangani oleh Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, mengingat yang ditangani anjing dan manusia yang rentan terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/15/11532961/waspada-ini-ciri-ciri-anjing-rabies-dan-korban-gigitannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke