Kepala BPBD Kabupaten Lebong Fakhrurozi berharap pemerintah pusat dapat membantu pembangunan dam (bendungan), pelapis tebing, dan perbaikan jembatan rusak.
"Terdapat sepuluh titik longsor dan banjir menerpa Kabupaten Lebong. Saat ini kami masih melakukan pendataan untuk menyalurkan bantuan," kata Fakhrurozi dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (10/2/2019).
Sejumlah alat berat dan petugas juga telah dikerahkan ke titik bencana.
Namun, lanjut dia, longsor dapat diantisipasi dengan pembangunan dam dan pelapis tebing.
"Kami telah mengajukan proposal pembuatan dam sepanjang 25 meter di Nangai Amen, Kecamatan Lebong Utara, ini wilayah langganan banjir. Proposal ditujukan ke BNPB, tetapi belum terealisasi karena banyaknya wilayah prioritas di Indonesia," ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat memprioritaskan sejumlah pembangunan untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor di Lebong.
Bencana banjir terjadi sejak Kamis (7/2/2019).
Akibat banjir dan longsor, puluhan hektar sawah petani serta puluhan rumah warga menjadi korban. Sejumlah akses jalan menuju Kabupaten Lebong juga terganggu.
Selain menggenangi rumah warga, luapan air menyebabkan puluhan hektar sawah milik warga di Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong Sakti, terendam.
Begitu pula dengan tanggul di sekitar lokasi juga jebol.
https://regional.kompas.com/read/2019/02/10/11151551/banjir-dan-longsor-landa-lebong-bengkulu-pemkab-minta-bantuan-pembangunan