Salin Artikel

Bayar Tiket KA Prameks Hanya Bisa via "E-Wallet", Ini Kata PT KAI

Masyarakat terlihat begitu antusias terhadap fasilitas baru yang ditawarkan PT KAI tersebut. Namun, beberapa warganet di media sosial Twitter mengeluhkan sistem pembayaran pemesanan tiket KA lokal ini.

Keluhan tersebut disampaikan warganet dengan me-mention akun resmi Twitter PT KAI, @KAI121.

Beberapa di antaranya, mengeluhkan masalah pembayaran pemesanan tiket yang hanya dapat dilakukan melalui e-wallet yang tersedia, yaitu TCASH, UnikQu, dan Mandiri e-cash.

"@KAI121 batal pesan tiket prameks gara2 gak punya fitur pembayaran yang disediakan," tulis salah satu akun.

"Min ini pembayaran gak ada metode lain apa? kan g semua customer punya e-wallet," tulis akun lain.

Sementara, seperti diketahui, pembayaran tiket KA intercity atau KA jauh dapat dilakukan melalui channel eksternal yang bekerja sama dengan PT KAI, misalnya transfer via Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau ritel minimarket modern.

Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin mengatakan, pembayaran tiket tersebut memang belum dapat dilakukan melalui channel eksternal. Sebab, saat ini apabila menggunakan channel dan sistem eksternal maka terdapat biaya tambahan.

"Penggunaan dengan selain e-wallet maka dikenakan bea Rp 7.500. Kalau pakai e-wallet 0,15 persen dari transaksi. Kalau dikenakan ke Prameks yang (tiketnya cuma Rp 8.000, biayanya naik hampir 100 persen," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/2/2019).

"Jadi yang 0,15 persen itu sudah masuk di biaya perjalanan, jadi penumpang bayarnya bulat Rp 8.000," ujar dia.

Agus menambahkan, tiket KA Prameks tidak hanya dapat dibeli secara online, melainkan calon penumpang dapat membeli secara offline dengan datang langsung ke stasiun selama tiket masih tersedia.

"Kalau tidak punya (e-wallet) bisa pesan di loket stasiun persinggahan H-7 selama ketersediaan tiket masih ada," ujar dia.

Namun, Agus menjelaskan, terkait pembayaran tiket KA lokal ini menjadi masukan bagi pihaknya untuk terus meningkatkan fasilitas yang diberikan kepada masyarakat.

"Iya tentunya (akan melakukan pengembangan terkait sistem pembayaran KA lokal)," ujar dia.

E-wallet

Agus menyampaikan, akses mempunyai e-wallet juga tidak begitu sulit.

"TCASH harus beli di Telkomsel. UnikQu dan e-cash bisa semua bank, cukup install tanpa perlu buka rekening," paparnya.

Sebagai contoh, Mandiri e-cash. Mandiri e-cash merupakan uang elektronik yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi seperti top up e-money, pengecekan saldo, transfer antar rekening Mandiri e-cash dan lainnya tanpa melakukan pembukaan rekening.

Dilansir dari situs resmi Bank Mandiri, non-nasabah pun tetap dapat menggunakan fasilitas e-cash ini, asalkan pengguna mempunyai nomor telepon seluler dan kartu SIM yang aktif.

Cara mendapatkan Mandiri e-cash sebagai berikut:

1. Pengguna telepon selular dapat mengakses Mandiri e-cash menggunakan USSD dengan mengetik *141*6#, kemudan pilih "call" atau panggil.

2. Untuk pengguna smartphone, pastikan pengguna mempunyai aplikasi Mandiri e-cash dengan mengunduh di AppStore, Google Play, Nokia Store, Blackberry World, dan Windows Store.

3. Lalu, pengguna dapat melakukan pendaftaran Mandiri e-cash dengan mengisi beberapa data singkat, yaitu

USSD: Nama, Kata Rahasia, dan PIN
Aplikasi Mandiri E-cash: Nama, Nomor KTP, Alamat, Tanggal Lahir, Kata Rahasia, dan PIN.

Pengguna yang melakukan pendaftaran tersebut akan terdaftar sebagai pemegang unregistered.

Untuk menjadi pemegang registered, maka pengguna melakukan upgrade layanan Mandiri e-cash terlebih dahulu melalui e-channel Bank Mandiri atau melalui cabang.

Upgrade layanan melalui cabang dilakukan dengan mengisi formulir upgrade layanan dan menyertakan fotokopi kartu identitas yang masih berlaku.

Informasi lengkap seputar Mandiri e-cash dapat di lihat di sini.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/05/14100861/bayar-tiket-ka-prameks-hanya-bisa-via-e-wallet-ini-kata-pt-kai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke