Salin Artikel

Musim Hujan, Wabah Penyakit DBD Meningkat di Sukabumi, 1 Meninggal

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyebutkan, awal hingga 22 Januari 2019 tercatat sebanyak 34 warga terjangkit penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti itu.

"Pada Januari ini memang ada satu kasus yang didiagnosa dengue shock syndrome hingga mengakibatkan satu meninggal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Lulis Deliawati, kepada wartawan, Selasa (22/1/2019).

Dia menuturkan, untuk kasus DBD di Kota Sukabumi pada 2019 ini, terjadi sedikit peningkatan di banding bulan Desember 2018. Apalagi, bila dibandingkan November 2018, terjadi ada peningkatan kurang lebih 100 persen.

"Pada tahun 2019 sepanjang Januari ini sudah ada 34 kasus DBD dan satu di antaranya meninggal dunia," tutur dia.

Dia mengatakan, kembali maraknya kasus DBD akibat sejumlah faktor. Di antaranya, musim hujan yang berdampak pada banyaknya genangan air sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

"Penyebab DBD berasal dari virus yang vektornya nyamuk Aedes aegypti. Terlebih lagi saat ini musim hujan, jadi inilah salah satu faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD," ujar dia.

Untuk mencegah kasus DBD, ia mengimbau masyarakat rutin melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan rumahnya masing-masing. Juga meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus.

"Juga akan didukung dengan gerakan satu rumah satu jumantik yang akan dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Kota Sukabumi," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/22/18344971/musim-hujan-wabah-penyakit-dbd-meningkat-di-sukabumi-1-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke