KOMPAS.com - Jajaran elite Partai Demokrat menanggapi serius terkait sikap politik Nasrudin Aziz, yang menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat akan menentukan sikap terhadap pernyataan Wali Kota Cirebon tersebut. Berita ini menjadi sorotan di Kompas.com pada hari Minggu (20/1/2019).
Selain itu, sejumlah kritikan terkait acara sosialisasi dana desa yang dihadiri Presiden Joko Widodo juga mendapat perhatian pembaca. Acara yang diselenggarakan oleh BNI 46 dianggap telah melanggar sejumlah prosedur. Apakah itu?
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Sikap Nasrudin tersebut mendapat perhatian khusus dari elit Partai Demokrat.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herman Khaeron, mengakui, dirinya diperintahkan partainya untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Saya memang diminta untuk mendapatkan informasi. Komandan Kogasma sendiri meminta saya untuk mendapatkan banyak informasi terkait persoalan ini. Dan tentu ini juga sebagai dasar apa keputusan partai untuk menyikapi terhadap keputusan Azis sebagai kader partai demokrat,” kata Herman di Kota Cirebon, Minggu (20/1/2019).
Apakah Azis akan dikenai sanksi?
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengkritik BNI karena ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang dihadiri Presiden Jokowi di Garut.
Said Didu menilai, BNI sebagai BUMN harusnya tak boleh menanggung biaya kunjungan Presiden pada acara yang bukan diselenggarakan oleh BNI sendiri. Kritikannya tersebut diungkapkan dalam akun twitter-nya, @saididu.
"Lihat surat ini, Kementerian desa pun 'meminta' BUMN @BNI menanggung kunjungan Presiden yg sepertinya kegiatan tsb bukan acara @BNI. Dana BUMN tdk boleh digunakan utk hal2 seperti ini. Ayo mari kita awasi "sponsor" BUMN yg melanggar aturan," kata Said di akunnya.
Bagaimana duduk perkara sesungguhnya?
Berdasar informasi dari akun Facebook Hotel Sun In Pangandaran, Jumat (18/1/2019) lalu, pihak hotel menjelaskan, sopir hotel dihadang orang tak dikenal di Stasiun Kota Banjar saat akan jemput tamu hotel.
Mereka tidak memperbolehkan sopir hotel menjemput wisatawan di stasiun. Orang tak dikenal tersebut beralasan, tamu yang turun di Stasiun Banjar adalah jatah penumpang mereka.
Adanya peristiwa ini menyebabkan pihak hotel menghentikan sementara penjemputan wisatawan di Stasiun Banjar.
Sementara itu, masalah tersebut sudah sampai ke telinga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin. Dirinya menegaskan, aksi penghadangan tersebut akan menganggu wisatawan yang akan berjunjung ke Pangandaran.
Bagaimana tindak lanjutnya?
Kondisi kesehatan wanita penderita obesitas, Titi Wati, membaik pasca-operasi bariatrik atau operasi saluran pencernaan. Titi juga sudah diizinkan pulang oleh tim medis pada Minggu (20/1/2019).
"Sekarang saya sudah jauh merasa lebih nyaman dan lega. Setelah operasi, sekarang saya sudah bisa telentang lebih lama dari sebelum operasi dan sekarang saya sudah mulai bisa duduk," kata Titi Wati saat ditemui Kompas.com di ruang rawat inap RS Doris Sylvanus.
Melalui hasil monitoring yang dilakukan tim medis, Titi hanya tinggal menunggu proses pemulihan bekas luka operasi.
Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal Titiek Soeharto mengaku terkejut dengan kondisi pasar Oro-Oro Dowo, Malang.
Kumuh dan kotor yang biasanya melekat pada pasar tradisional tidak terlihat di pasar yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda itu.
"Pasar ini, Pasar Oro - Oro Dowo, saya surprise ya, pasarnya besih, ini nyaman buat pembeli maupun penjualnya," katanya.
Politisi Partai Berkarya itu meminta supaya kebersihan pasar itu terus dijaga. Ia mengapresiasi pedagang di pasar itu yang masing - masing memiliki tempat sampah.
"Pasar yang sudah direvitalisasi ini dijaga kebersihannya, setiap penjual harus punya tong sampah sendiri ini sudah bagus sekali," ungkapnya.
Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik, Kurni Tarigan, Candra Nugraha, Ihsanuddin, Muhamad Syahri Romdhon)
https://regional.kompas.com/read/2019/01/21/05333761/berita-populer-nusantara-deklarasi-wali-kota-cirebon-dukung-jokowi-hingga