Salin Artikel

Kasus Penipuan "Wedding Organizer" di Palembang: Oknum Caleg yang Bikin Malu Pengantin hingga Perempuan Golkar Sumsel

PALEMBANG, KOMPAS.com — Keberadaan RIY alias Uut, calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kini hilang bak ditelan bumi setelah melakukan penipuan terhadap pasangan pengantin ANG dan FDL.

RIY adalah pemilik wedding organizer (WO) inisial MGD dan telah lama menggeluti usaha tersebut.

Namun, saat mengikat kontrak dengan ANG untuk mengurusi acara pernikahannya di gedung Sukaria, kawasan IBA, Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu (6/1/2019) kemarin, Uut mendadak lepas tanggung jawab dan hilang begitu saja.

Akibat kejadian itu, 1.000 tamu undangan ANG dan FDL yang hadir dalam acara pernikahan mereka harus menahan lapar lantaran katering yang dijanjikan tak kunjung datang setelah ditinggal kabur caleg dari partai Golkar tersebut.

Hari bahagia ANG dan FDL pun menjadi hari yang pilu bagi pihak keluarga kedua mempelai. Mereka pun terpaksa memberitahukan bahwa katering yang sudah dipesan tak bisa dinikmati karena Uut telah kabur.

Di atas panggung pelaminan, sepasang pengantin ini berlinang air mata karena tak tahan melihat para tamu undangan tak bisa menikmati hidangan makan siang.

Di sisi lain, para tamu undangan yang hadir dapat memaklumi kejadian itu bahkan tak sedikit dari mereka memberikan support kepada sepasang pengantin baru tersebut agar tetap tenang atas perilaku Uut.

ANG bercerita, pascapenipuan yang menimpanya itu, ia pun mencari informasi tentang keberadaan Uut. Akan tetapi, nomor telepon genggam ibu satu anak tersebut tak kunjung aktif. 

Tak hanya ANG,  pihak keluarga caleg nomor 8 itu pun ikut kehilangan jejak Uut sejak menipu ANG.

Kasus penipuan Uut rupanya bukan hanya menimpa Ang, rekanan WO MGD juga terkena imbas. Jasa fotografer, tenda, hingga perias mobil pengantin ikut jadi korban karena tak dibayar oleh Uut.

"Tenda sembilan unit, sampai kotak untuk antar-antaran juga belum dibayarnya. Padahal, kami sewa WO itu untuk paket seluruhnya, dari urusan baju sampai makan. Semuanya sudah dibayar lunas," ujar ANG, Senin (7/1/2019).

Bukan hanya jasa penipuan dalam acara ANG, korban pun banyak mendapatkan informasi bahwa selama menjalankan bisnis WO, Uut sering melarikan uang jasa rekanannya yang lain.

"Banyak rekanannya juga yang tak dibayar, tapi bukan di acara saya. Kejadiannya di acara lain," jelas ANG.

ANG mengatakan mengenal RIY yang memiliki nama panggilan Uut dari teman kuliahnya sebelum melangsungkan pernikahan bersama FDL. 

Tepat 28 Juni 2018 lalu, ANG membayar uang muka Rp 10 juta untuk kontrak kerja sama akad nikah hingga acara resepsi pernikahannya.

"Saya kenal dari teman kuliah dengan Uut. Menurut teman kuliah saya, dia (Uut) itu sudah lama bisnis WO dan pelanggannya banyak," kata ANG.

Atas dasar tersebut, ANG dan suaminya FDL menyepakati, jika WO yang dikelola oleh Uut mengurusi seluruh acara hingga selesai.

Kepercayaan kedua pasangan pengantin itupun bertambah setelah mereka juga mengunjungi kediaman orantua Uut yang berada di kawasan kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang. 

Di sana, pakaian pengantin, hingga seluruh peralatan untuk acara pernikahan memang ada di kediaman orangtua Uut. 

"Waktu itu tak ada curiga sedikit pun. Jadi kontrak kami tandangani hingga akhirnya kami membayar uang muka," ujar korban. 

Di dalam perjanjian kontrak tersebut, ANG akan membayar lunas biaya akad hingga resepsi satu pekan setelah acara selesai. 

Namun, Uut meminta Ang untuk membayar lunas seluruh biaya kontrak dengan alasan sewa gedung. 

Di situlah kecurigaan Ang mulai muncul. Ia pun meminta E-KTP milik Uut untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. 

Setelah uang perjanjian dibayarkan lunas pada 26 Desember 2018 kemarin, Uut masih sempat menjalankan tugasnya. 

Seperti, menghias mobil pengantin, menata baju dan persiapan menjelang akad nikah pada Jumat (4/1/2019) di kediaman ANG.

Namun, saat acara resepsi berlangsung di gedung Sukaria. Mendadak Uut hilang tanpa kabar dan meninggalkan acara begitu saja. 

Berulang kali pihak keluarga mencoba menghubungi Uut. Pelaku pun beralasan jika semua makanan sedang dimasak. 

"Karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terpaksa MC mengumumkan. Maaf ada gangguan teknis sehingga hidangan makan siang tidak ada. Seluruh tamu sudah tahu dan maklum," tambah SL (85) kakek dari ANG. 

Uut diketahui adalah seorang calon anggota legislatif (Caleg) Kota Palembang yang akan bertarung pada Pileg 2019.

Berdasarkan dari situs KPU.go.id, nama RIY tercatat sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) dan caleg dari Partai Golkar dengan nomor urut 8 untuk daerah pemilihan Palembang 1.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palembang Eftiyani mengatakan, sejauh ini mereka belum menerima laporan terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan RIY.

"Nanti akan kami cek, korban melapor ke polisi atau belum. Kalau di kami belum ada masuk laporan caleg atas nama itu terlibat kasus," kata Eftiyani saat dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).

Eftiyani menjelaskan, nama seorang caleg bisa saja dicoret dalam DCT jika telah memiliki hukum tetap (inkrah) dari pengadilan.

Keputusan itu nantinya akan menjadi acuan untuk menghilangkan nama caleg dari daftar DCT.

"Kami tidak bisa memproses pembatalan caleg, apalagi sudah masuk DCT selagi belum ada keputusan pengadilan. Setelah ada keputusan hukum baru kami bisa ambil tindakan," ujarnya.

Ketua Perempuan Partai Golkar (KPP) Sumatera Selatan Anita Noeringhati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Palembang atas kasus penipuan yang dilakukan oleh RIY alias Uut dalam pesta pernikahan ANG dan FDL.

Anita mengatakan, perbuatan yang dilakukan Uut sangat mencoreng nama partai Golkar yang selama ini sedang jor-joran membuat citra agar tidak bersebrangan dengan masyarakat.

Namun, ulah dari Uut malah berseberangan dengan kabur meninggalkan pesta pernikahan ANG dan FDL, ketika dirinya melakukan kontrak kerjasama sebagai wedding organizer inisial MGD hingga membuat para tamu undangan tak makan.

"Sangat malu dengan kejadian seperti itu karena membawa dampak buruk bukan hanya caleg tapi dari lembaganya (partai Golkar), apalagi Golkar sudah membuat citra tidak bersebrangan dengan masyarakat,saya mohon maaf atas kejadian ini," kata Anita saat dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).

Anita menjelaskan, sebagai seorang caleg semestinya Uut dapat mengemban tanggung jawab pekerjaan. Namun, dengan kasus penipuan yang ia lakukan sangat tidak layak sebagai anggota calon legislatif.

"Kalau memang seperti ini, artinya dia tidak layak dan tidak patut ditempatkan sebagai caleg, menjadi anggota saja tidak patut apalagi caleg," ujarnya.

Sementara, soal sanksi yang diberikan kepada Uut, nantinya akan ditangani langsung oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) partai Golkar Palembang.

"Saya sebagai KPPG Golkar, saya mohon maaf atas kejadian itu semoga kedepan untuk kader partai Golkar tidak akan melakukan hal itu kembali, apalagi yang diakukan itu momen seumur hidup. Saya sebagai KPPG mohon maaf kepada masyarakat terutama yang dirugikan," kata dia.

Pihak keluarga ANG dan FDL akan menempuh jalur hukum atas perbuatan yang dilakukannya Uut.

SL (85) kakek dari ANG mengatakan, pihak keluarga saat ini masih menunggu itikad baik dari Uut atas kejadian tersebut.

Menurut SL, mereka memaafkan Uut meskipun pihak keluarga telah dibuat malu lantaran 1.000 tamu undangan yang hadir dalam acara pesta pernikahan ANG dan FDL tidak makan, akibat katering yang disewa tak hadir setelah Uut kabur.

"Kami maafkan kalau memang minta maaf. Tapi proses hukum tetap jalan," kata SL, saat berada dikediaman mereka kawasan Sako Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (8/1/2019).

Selain itu, SL mengaku mereka sedang berkonsultasi bersama kuasa hukum untuk melaporkan Uut kepada pihak kepolisian.

"Sekarang kami konsultasi dulu bagaimana baiknya delik laporan seperti apa, yang jelas akan kami laporkan ke Polisi," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/09/07131611/kasus-penipuan-wedding-organizer-di-palembang-oknum-caleg-yang-bikin-malu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke