Salin Artikel

Pantai Mampie Alami Abrasi Diterjang Gelombang Tinggi Sebulan Terakhir

Pantauan Kompas.com di sekitar lokasi pantai, sejumlah fasilitas seperti gasebo dan WC umum rusak, sisanya terpaksa harus digeser agar tidak hancur diterjang ombak. 

Hantaman gelombang tinggi selama sebulan juga menyebabkan bergesernya bibir pantai dengan bentang 3 kilometer ini akibat abrasi.

Jajaran pohon kelapa dan pohon mangga yang selama ini menjadi benteng pertahanan dari hantaman gelombang tumbang dan ambruk setelah tanah di sekitarnya hanyur tergerus gelombang.

Pembabatan hutan bakau secara masif yang dialihfungsikan menjadi lahan tambak membuat abrasi pantai kian parah.

Sementara tanggul ombak yang dibangun pemerintah di kawasan pantai ini tak mampu menahan hantaman gelombang. 

Tahun lalu, gasebo dan WC umum sebenarnya sudah dipindah ke arah daratan, jauh dari lokasi sebelumnya, juga akibat abrasi. 

Haji Nasir, salah satu warga setempat, mengaku cemas lantaran abrasi terus menggerus bibir pantai. Abrasi terus mendekati lokasi pemukiman warga dan ribuan hektar tambak udang. 

“Ini sudah puluhan meter tergerus. Di sini dulu kawasan perumahan tapi kini sudah jadi laut,” jelas Haji Nasir sambil menujuk kawasan yang sudah tergenang air laut. 

Menurut dia, kawasan pemukiman warga juga sudah beberapa kali digeser ke arah daratan karena abrasi pantai ini. 

Haji Nasir berharap agar pemerintah segera mengambil antisipasi abrasi di pantai Mampie ini. Sebab semenjak abrasi terjadi, kunjungan wisatawan ke pantai ini turun hingga 80 persen. 

Ini terasa pada malam pergantian tahun 2019, kawasan pantai ini hanya dikunjungi segelintir wisatawan lokal. Padahal biasanya, kawasan obyek wisata ini selalu jadi primadona saban pergantian tahun. 

https://regional.kompas.com/read/2019/01/06/12483001/pantai-mampie-alami-abrasi-diterjang-gelombang-tinggi-sebulan-terakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke