Salin Artikel

Pesona Wisata Sidamanik, dari Kebun Teh hingga Pemandian Alam

Di kecamatan ini, objek wisata alam menjadi primadona. Kondisi alam di sana terbilang masih asri dan asli. Terlebih ruas jalan menuju kecamatan ini, dari Pematangsiantar cukup mulus dengan aspal hitam, ditingkahi pemandangan sawah di kiri kanan.

Tak lebih satu jam berkendara, pengunjung bisa sampai di sana, terutama di ibukota kecamatan. Pengunjung punya pilihan untuk menikmati panorama alam, mulai dari perkebunan teh di Bah Butong hingga pemandian alam air segar Bah Simatahuting dan Bah Damanik.

Jika pilihan ke Kebun Teh Bah Butong, hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari pusat kota Sidamanik. Ada gapura ukuran besar menyambut pengunjung untuk bisa masuk ke lokasi kebun milik PTP Nusantara IV tersebut.

Sayang, akses jalan yang beada di tengah kebun teh belum beraspal. Masih berupa bebatuan kerikil. Hamparan kebun teh sendiri berada di sisi kanan kiri jalan. Untuk bisa masuk ke lokasi kebun, pengendara dikenakan biaya masuk Rp 10.000 untuk roda empat dan Rp 5.000 untuk roda dua.

Warga punya pilihan untuk bewisata foto di sana. Bagi yang ingin memiliki latar selain hamparan kebun teh, seperti tulisan Bah Butong, replika boneka teletubbies dan aneka bunga buatan serta mengenakan peralatan memetik teh seperti topi dan bakul, setiap orang dikenakan tarif Rp 5.000.

"Dengan tarif itu, warga sudah bisa sepuas mungkin selfi atau foto-foto menggunakan topi dan latar yang kita sediakan," ungkap Wandi, penjaga zona foto, Rabu (21/2019).


Namun bagi warga yang merasa tarif di zona foto terlalu memberatkan, boleh juga melakukan foto ria di hamparan kebun teh, tentu tanpa latar dan peralatan pemetik teh.

Tak sedikit warga yang berfoto ria di lokasi hamparan kebun teh hijau yang luas tersebut.

Selain berfoto ria di lokasi kebun, warga juga bisa menikmati suasana di pinggiran jalan kebun dengan menggelar tikar sembari menikmati makan minum bersama teman, kerabat dan keluarga.

Ada buah tangan yang bisa dibawa dari wisata kebun teh Bah Butong, yakni daun teh dalam kemasan bungkusan.

Di sana bisa ditemukan penjual yang berjalan-jalan di sekitar lokasi atau bisa juga membelinya di sebuah lapak kecil yang berada di pintu masuk kebun teh.

Daun teh kering hasil petikan dari kebun teh dibeli oleh pedagang dari pihak kebun dalam bentuk bungkusan. Satu saset bungkusan, penjual jajakan seharga Rp 10 ribu.

Rio Sihaloho, penjaja bungkusan teh mengaku, teh yang mereka jual nerupakan kualitas nomor tiga.

"Sedangkan kualitas nomor satu dijual ke Jepang dan kualitas nomor dua diekspor ke Singapura," tutur Rio, warga Sidamanik.


Dua pilihan pemandian alam

Bagi pengunjung yang sudah puas berwisata di kebun teh, bisa melanjutkan acara liburan dan wisata ke pemandian alam tak jauh dari ibukota kecamatan.

Ada dua pilihan pemandian alam dengan sumber mata air segar, yakni di Bah Simatahuting dan Bah Sidamanik. Dua pemandian alam ini hanya berjarak kurang lebih 100 meter. Keduanya dipisahkan kawasan hutan dan perbukitan.

Kawasan Bah Simatahuting, berjarak 150 meter dari ibukota kecamatan. Bisa ditempuh dengan naik roda dua dan roda empat. Hanya memang kondisi jalan ke lokasi masih berbatu dan bergelombang.

Di pintu masuk, pengunjung akan disambut sejumlah petugas, orang kampung di sana. Kepada setiap pengunjung dikutip biaya masuk Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Untuk kendaraan roda dua dikenakan tarif parkir Rp 5.000 dan roda empat Rp 10.000.

Sebelum tiba di lokasi pemandian, pengunjung harus berjalan menuruni tangga batu sejauh kurang lebih 50 meter.

Bah Simatahuting tampak belum begitu tertata dengan baik. Hanya ada satu kolam mandi dengan diameter tak lebih lima meter. Di kolam ini ada mata air yang terus mengucurkan airnya yang dingin dan segar.

Letak kolam ini di ketinggian dan di bawahnya ada aliran air sungai, yang juga dijadikan tempat bermain dan mandi oleh anak-anak karena kedalaman hanya setinggi mata kaki orang dewasa.

Dari kolam di atas, dialirkan juga air melalui sebuah pancuran batu. Banyak warga sengaja mandi di pancuran ini.

"Dulunya ini hanya irigasi buat lahan persawahan di bawah sana," ungkap Bayu, pelajar SMK Negeri Pematangsiantar, yang kebetulan bermukim tak jauh dari lokasi pemandian tersebut.

Menurut Bayu, air dari umbul kolam pemandian Bah Simatahuting memang sangat segar. Dia dan rekannya sengaja datang ke lokasi itu untuk mandi. Namun melihat pengunjung begitu banyak, terpaksa mengurungkan niat.

"Tadinya mau mandi di kolam itu. Tapi batal, banyak orang sudah di dalam," katanya, Rabu (2/1/2019).


Bayu menyebut, lokasi pemandian memang mulai ramai pada hari libur, Sabtu dan Minggu. Apalagi selama liburan Tahun Baru, orang dari berbagai daerah berkunjung untuk menikmati air segar Bah Simatahuting.

"Airnya memang segar. Tapi kalau mau menikmati, sebetulnya lebih enak saat tak ramai. Kalau pagi hari, enak sekali suasana di sini. Percikan air mengalir terasa adem dan segar," katanya.

Lokasi pemandian memang dilingkupi banyak pepohonan. Suasana teduh dan segar. Kontur tanah di lokasi juga sedikit berbukit. Beberapa warga memanfaatkan hamparan datar mengarah ke sungai dan kolam duduk dengan menggelar tikar.

Sudah ada juga beberapa kedai makanan dan minuman menyediakan kebutuhan warga pengunjung. Pengelola pemandian menyediakan hanya satu kamar toilet dan kamar ganti di sana. Dikutip tarif Rp 2.000 untuk memanfaatkan kamar toilet dan kamar ganti.

"Pengelola lokasi ini sifatnya keroyokan. Beberapa warga dekat kampung masing-masing menjadi pengelola, seperti pengutip uang masuk di tiga pintu masuk," kata Bayu, seraya menyebut lokasi pemandian berada di sekitar Nagori (Desa) Manik Maraja, Kecamatan Sidamanik.

Di tengah areal pemandian, ada satu pohon besar tinggi menjulang dengan akar-akar kokoh menjulur dan di bawahnya tampak aliran air bening dan berlumut. Air mengalir hingga ke sungai di bawahnya. Banyak warga mandi dan berendam di aliran air yang dingin dan segar itu.

"Nggak tahu pohon apa itu. Tapi sudah puluhan tahun ada di sana. Air yang ada di telaga di bawahnya memang sangat segar," beber Bayu.

Lalu, jika pengunjung Bah Simatahuting memang merasa tak puas dengan wisata mandi di sana, silakan juga mencoba destinasi serupa, Bah Damanik.

Lokasi wisata pemandian ini juga mengandalkan air segar dari alam dan pepohonan tua di sana. Lokasinya berdekatan dengan Bah Simatahuting, pengunjung pun bisa berjalan kaki ke sana.

Kecamatan Sidamanik memang bisa menjadi pilihan Anda untuk berwisata. Tak hanya di saat hari libur besar, di saat senggang pun bisa berkunjung melepas penat seraya menceburkan diri ke air segar. Infrastruktur jalan dengan aspal mulus memudahkan akses ke sana. 

https://regional.kompas.com/read/2019/01/03/06215341/pesona-wisata-sidamanik-dari-kebun-teh-hingga-pemandian-alam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke