Gelombang Tinggi, BPBD Talaud Imbau Masyarakat Tak Beraktivitas di Laut

Menurut dia, hal itu didasarkan pada informasi BMKG yang memberikan peringatan dini gelombang tinggi di Kepulauan Talaud hingga 4 Januari 2019. 

"Jadi, kami sangat mengharapkan masyarakat yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud untuk sementara tidak melakukan aktivitas melaut," kata Bonifasius, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (02/01/2019) pukul 11.38 WITA.

Menurut dia, alat-alat transportasi penyeberangan (speedboat) dari Kecamatan Melonguane-Lirung juga diimbau untuk senantiasa mengutamakan keselamatan para penumpang.

"Kalau memang ketinggian ombak sangat tinggi dan tidak dimungkinkan untuk menyeberang dari Melonguane ke Lirung, mohon tidak dipaksakan menyeberang. Kepada pemilik speedboat, mohon dilengkapi alat-alat keselamatan berupa life jacket atau pun peralatan sejenisnya," imbaunya.

Untuk diketahui, Rabu (02/01/2019) pukul 09.19 WITA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa daerah yang berpotensi terjadi tanggal 3-4 Januari 2019.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Ricky Daniel Aror mengatakan, Perairan Kepulauan Talaud dan Sangihe masih berpeluang terjadi gelombang tinggi.

"Tinggi gelombang 2,5-4 meter (Rough Sea)," ungkapnya lewat keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu.

Tinggi gelombang antara 1,25-2,5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di tujuh daerah.

"Di antaranya, Laut Sulawesi bagian Tengah, Laut Sulawesi bagian Timur, Perairan Utara Sulut, Perairan Selatan Sulut, Perairan Timur Bitung, Laut Maluku bagian Utara, dan Laut Maluku bagian Selatan," jelas Ricky.

Untuk itu, ia berharap, diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," pungkasnya.