Salin Artikel

PVMBG Rekomendasikan Pemasangan Alat Pemantau Gunung Anak Krakatau

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati mengatakan bahwa tsunami yang terjadi di wilayah Selat Sunda saat ini adalah kasus spesial dan jarang terjadi di dunia.

Bahkan, pihaknya mengaku masih sulit memperkirakan kejadian partial collapse pada suatu gunungapi.

"Untuk itu, pemantauan tsunami di tengah Selat Sunda baik dengan pemasangan peralatan pemantau, stasiun pasang surut di pulau sekitar Gunung Anak Krakatau atau BUOY maupun pemantauan visual dengan penginderaan jauh, sangat diperlukan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/12/2018).

Menurut dia, hingga saat ini erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung menerus. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat di pesisir barat Banten dan pesisir selatan Lampung agar tetap waspada, dan untuk sementara waktu tidak beraktivitas di wilayah yang terlanda tsunami hingga kondisi memungkinkan.

Berdasarkan analisis sementara, sebelum kejadian tsunami, Gunung Anak Krakatau secara terus menerus erupsi sejak 21 Juni 2018. Namun, tidak ada peningkatanan aktivitas yang signifikan.

"Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 kemungkinan besar dipicu oleh longsoran atau jatuhnya sebagian tubuh dan material Gunung Anak Krakatau (flank collapse) khususnya di sektor selatan dan barat daya. Masih diperlukan data tambahan dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang berperan," ucap dia.

Tsunami sebelumnya menerjang pantai barat Provinsi Banten dan Pantai Selatan Provinsi Lampung.

Selain memakan banyak korban jiwa, tsunami juga meluluh-lantakkan bangunan serta rumah warga di Kab. Pandeglang dan Kab. Lampung Selatan. Setidaknya ratusan rumah, hotel dan warung akibat terjangan tsunami.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/25/11415231/pvmbg-rekomendasikan-pemasangan-alat-pemantau-gunung-anak-krakatau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke