Salin Artikel

Kerusakan Hutan Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandang di Dairi

DAIRI, KOMPAS.com-Aktivitas penebangan di kawasan hutan Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi ternyata sudah cukup lama berlangsung. Ini diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang.

Warga desa sudah mengetahui hal itu, terutama para petani, termasuk Jaludin Boang Manalu (68), salah seorang korban hilang pascabanjir bandang menghajar wilayah itu, Selasa (18/12/2018) sore.

"Sudah tahu bapak itu, kalau ada penebangan pohon di gunung, tak jauh dari perladangan milik bapak," ungkap Janes Boang Manalu, salah seorang putra Jaludin, Rabu (19/12/2018).

Pernah, kata Janes, dia mempersoalkan aksi penebangan di hulu atau di perbukitan itu.

Kelak, jika itu berlangsung terus menerus akan membuat hutan rusak dan suatu saat bisa menimbulkan bencana longsor dan banjir.

"Saya pernah bilang sama bapak agar itu dilawan penebangan pohon di hutan. Tapi beliau tidak mau. Tak mau ribut kata bapak kala itu," sambung Janes, yang memang sudah berdomisili di Pematangsiantar.

Menurut Janes, ayahnya melarang dia mempersoalkan penebangan pohon, karena ada juga warga satu kampung yang ikut bekerja di sana.

"Tahulah orangtua kan. Tak mungkin lagi kami desak. Makanya kami biarkan saja aksi penebangan pohon di gunung itu," sambungnya.

Janes sampai meyakinkan Jaludin, bahaya bencana kelak juga akan mengancam keluarga mereka jika aksi penebangan pohon terus berlangsung.

"Ini lah jadinya. Apa yang pernah saya sampaikan kepada bapak, banjir bandang terjadi. Saya menduga ini terjadi akibat penggundulan hutan di gunung sana," tukas Janes.

Janes, saat bersama sejumlah kerabatnya melakukan pencarian ayahnya di lokasi perladangan dan sungai, menemukan banyak potongan kayu besar yang dibawa oleh banjir.

Soal aktivitas penebangan di hutan Desa Bongkaras, salah seorang pegiat Persekutuan Diakonia Pelangi Kasih (PDPK) Kabupaten Dairi, Sarah Naibaho menyebut, pihaknya juga mendengar tentang aktivitas illegal logging tersebut.

Hanya saja Sarah mengaku kurang tahu secara detail, termasuk sudah berapa lama kegiatan itu berlangsung.

"Soal sudah berapa lama, kami kurang tahu. Karena desa itu tak masuk dalam dampingan lembaga kita," kata Sarah.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi, Sebastianus Tinambunan belum berhasil dihubungi guna mempertanyakan kebenaran aktivitas penebangan hutan di Desa Bongkaras. 


https://regional.kompas.com/read/2018/12/20/13041321/kerusakan-hutan-diduga-jadi-penyebab-banjir-bandang-di-dairi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke