Salin Artikel

Kemendikbud Matangkan Rencana Penerapan Pelajaran PMP

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mematangkan rencana penerapan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di bangku sekolah pada 2019.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, rencana penerapan PMP untuk siswa itu sudah final.

Selanjutnya, pihaknya akan merumuskan rencana itu melalui pengkajian di sejumlah perguruan tinggi.

"Sudah final tapi harus ada diseminasi. Karena itu akan kami adakan rangkaian seminar dengan perguruan tinggi yang kami anggap memiliki sumber pakar Pancasila termasuk yang akan kami realisasi bekerja sama dengan Pancasila Universitas Negeri Malang untuk merumuskan secara detil. Supaya betul - betul sesuai dengan maksud disempurnakannya mata pelajaran pendidikan Pancasila," kata dia usai menghadiri talkshow di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jumat (30/11/2018).

Mantan Rektor UMM itu mengatakan, ada perbedaan porsi antara Taman Kanak - kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam penerapan pelajaran PMP itu.

Untuk tingkat TK hingga SMP, pelajaran PMP lebih pada penanaman nilai Pancasila. Sedangkan untuk tingkat SMA mulai mengarah ke kewarganegaraan.

"Porsinya mungkin akan kami bedakan. Porsi terbesar untuk TK, SD, SMP itu Pancasila penanaman nilai. Untuk SMA, SMK sudah pada level kewarganegaraannya," katanya.

Sebelumnya, Muhadjir menyatakan keinginannya supaya PMP bisa diterapkan pada tahun 2019.

PMP yang sedang dikaji ini direncanakan akan lebih konkret dalam hal penanaman nilai-nilai ke-Indonesia-an.

Penerapan penanaman nilai itu yakni mengajarkan etika. Kemudian, diturunkan lagi menjadi norma, dan diturunkan lagi menjadi perilaku.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/30/19150751/kemendikbud-matangkan-rencana-penerapan-pelajaran-pmp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke