Salin Artikel

Rayakan Malam Tahun Baru, Pendaki Merbabu Dilarang Nyalakan Kembang Api

Menurut Kepala BTNGMb Edy Sutiyarto, larangan menyalakan kembang api di puncak Gunung Merbabu tersebut adalah untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti terjadinya kebakaran.

"Kita melarang pendaki menyalakan kembang api di puncak Gunung Merbabu saat malam pergantian tahun 2018 ke 2019 nanti. Karena menyalakan kembang api itu berbahaya. Tujuannya mau ke alam malah merusak alam nantinya," kata Edy dikonfirmasi Kompas.com, Senin (26/11/2018).

Oleh karena itu, sambung Edy, para pendaki yang naik ke puncak Gunung Merbabu khususnya melalui jalur pendakian via Selo akan dipantau melalui kamera closed circuit television (CCTV) yang terpasang di kawasan itu.

Pihaknya juga akan membatasi jumlah pendaki Gunung Merbabu. Hal ini untuk mengantisipasi membludaknya pendakian pada perayaan malam tahun baru 2019. Pembatasan jumlah kuota pendaki sekaligus untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di puncak Gunung Merbabu.

"Karena kalau hari-hari biasa hanya berapa ratus orang pendaki, tetapi kalau perayaan malam tahun baru biasanya banyak yang naik. Sehingga akan diberlakukan pembatasan jumlah pendaki," ungkap Edy.

Ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu yang bisa dilewati oleh para pendaki. Kelima jalur pendakian itu antara lain, Selo (Boyolali), Wekas (Magelang), Suwanting (Magelang), Chuntel (Magelang) dan Tekelan (Salatiga).

"Paling ramai dilewati pendaki adalah jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo. Karena jalur Selo ini relatif mudah dilalui para pendaki," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/26/21205191/rayakan-malam-tahun-baru-pendaki-merbabu-dilarang-nyalakan-kembang-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke