Salin Artikel

Bus Terguling di Depan Gudang Amunisi TNI AD, Penumpang Histeris

Bus jurusan kota gudeg itu terguling di depan gudang penyimpanan amunisi Divisi Peralatan TNI Angkatan Darat saat hendak menghindari traffic cone (pembatas jalan) yang berada di depannya. Seluruh penumpang berteriak histeris saat bus terguling.

Para penumpang dibantu anggota TNI keluar dari dalam bus yang terguling. Para penumpang yang keluar dari bus syok dan menangis.

"Bus memotong menghindar ke arah kiri lantaran di depannya ada kerucut traffic cone (pembatas jalan). Kondisi itu menjadikan bus turun ke jalan beraspal hingga akhirnya terguling ambruk menutup badan jalan," kata Dicky Harun Firmansyah (22), seorang penumpang asal Mojokerto kepada wartawan di lokasi kejadian.

Menurut Dicky, sopir bus bernama Taryono hendak mau meluruskan arah laju kendaraan namun tidak berhasil hingga akhirnya bus oleng terguling.

"Saat bus oleng hingga terguling seluruh penumpang sekitar 15 orang histeris berteriak semuanya," kata Dicky.

Dicky menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat bus Mira melaju dari arah Surabaya menuju Madiun. Sesampainya di lokasi, bus mendahului mobil yang berada di depannya.

Namun usai mendahului mobil, kata Dicky, sopir dikejutkan dengan pembatas jalan yang berada di depannya. Kontan, sopir membanting arah setir ke kiri hingga akhirnya oleng dan keluar dari ruas jalan.

Setelah oleng, lanjut Dicky, bus akhirnya terguling ke badan jalan. Kaca depan dan beberapa kaca samping bus pecah. Sementara badan bus melintang menutup sebagian badan jalan.

Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas di ruas jalan Saradan-Surabaya macet hingga dua jam. Arus lalu lintas kembali normal setelah bus berhasil dievakuasi.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Lima orang dilaporkan mengalami luka-luka dan dua penumpang lainnya dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Caruban.

Kepala Unit Lantas Polsek Mejayan, Ipda Ramijan kepada wartawan menyatakan, kecepatan bus di atas rata-rata dan posisinya terlalu memakan ke kiri jalan.

"Akibatnya roda kiri masuk di trotoar. Dan, saat sopir hendak mengembalikan setir ke arah kanan jalan hilang kendali hingga akhirnya membuat bus terguling," jelas Ramijan.

Dia menambahkan, setelah kejadian pelat nomor bus ditutup dengan koran. Ia menduga, pelat nomor sengaja ditutupi agar tidak diketahui banyak orang.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/23/19560301/bus-terguling-di-depan-gudang-amunisi-tni-ad-penumpang-histeris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke