Salin Artikel

Ajang Borobudur Marathon 2018, Ucapan Terima Kasih untuk Warga Magelang hingga Tips dari Sang Juara

KOMPAS.com - Sejumlah cerita para pelari Borobudur Marathon 2018 di Magelang menarik untuk disimak.

Semisal tips dari juara pertama kategori half marathon untuk kelompok khusus wanita. Lalu, cerita tentang Hamdan Sayuti yang menjadi pelari nasional tercepat di ajang tersebut.

Tak ketinggalan cerita artis cantik, Agni Pratistha, yang tidak akan melupakan kebanggannya menjadi bagian dari ajang bergengsi tersebut.

Berikut 5 cerita para peserta yang menarik untuk Anda simak.

Atlet lari Odekta Naibaho berhasil menempati posisi pertama dalam kategori half marathon khusus wanita di ajang Borobodur Marathon 2018.

Setahun lalu, Odekta juga turut dalam ajang yang sama, namun harus puas berada di urutan kedua.

Odekta mengakui, ajang Borobudur Marathon menjadi pilihannya untuk mengasah kemampuan dirinya berlari. Alasannya, lintasan lari di ajang ini unik.

"Rutenya kan naik turun. Lalu ada anak-anak kecil tepuk tangan kasih semangat. Itu sangat berkesan dan menambah semangat saya saat lari," ungkapnya.

Memahami kemampuan diri menjadi kunci utama atlet yang pernah bertanding di ajang Asian games 2018 ini.

"Yang penting harus tahu kemampuan diri dan jaga kondisi tubuh," ucapnya.
Sebelum mengikuti event yang diselenggarakan di komplek Candi Borobudur pada hari Minggu (18/11/2018) ini, Odekta mengaku menerapkan carbo loading.

Hamdan Sayuti dinobatkan menjadi pelari nasional tercepat di kategori marathon (42,195 km) di Borobudur Marathon 2018, Minggu (18/11/2018).

Berdasar catatan waktu, Hamdan memasuki garis finis sekitar pukul 08.13 WIB.  Seperti diketahui, pelari yang memenangi kategori ini yakni pelari Kenya, Geoffrey Birgen.

Sementara itu, Hamdan juga menjadi pelari nasional tercepat di kategori maraton. Untuk kategori maraton diikuti 2.883 peserta dan secara keseluruhan, ajang Borobudur Marathon 2018 ini diikuti 9.672 peserta.

Half Marathon merupakan kategori dengan jumlah terbanyak, yakni 3.888 peserta, disusul 10K yang 2.901 peserta.

Borobudur Marathon 2018 merupakan ajang tahunan sejak 2012. Harian Kompas menyelenggarakan lomba lari jarak jauh tingkat internasional ini sejak tahun lalu.

Model cantik, Agni Pratistha, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari Bank Jateng Borobudur Marathon 2018, di Candi Borobudur Magelang, yang digelar Minggu (18/11/2018).

Agni juga menjadi brand ambassador perhelatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, didukung oleh Bank Jateng, dan dikemas oleh tim Harian Kompas itu bersama sang kakak Sigi Wimala.

"Bangga banget jadi bagian Borobudur Marathon 2018. Aku lihat IG, APP-nya ditata apik banget, bangga ada acara lokal yang sebegitu bagus dan rapihnya, dipikirkan banget," ungkap Agni, usai jumpa pers di Hotel Grand Artos Magelang, Sabtu (17/11/2018).

Kebanggan Agni tidak sampai itu, ia dan kakaknya sempat dibuat takjub oleh sambutan warga di sepanjang lintasan.

Warga sukarela menyedia minum, camilan, sampai yel-yel dan tarian untuk memberi motivasi pelari.

"Kami sudah cek lokasi half marathon, warganya ramah-ramah sekali, bahkan ada yang mau bikin kejutan," ucap dia.

Meski sudah terbiasa, Kristine tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Puji Tuhan sehat. Tetap konsultasi dulu ke dokter, kalau fisik oke, ya nggak apa-apa. Kuncinya terbiasa aja," tuturnya memberi tips bagi ibu hamil yang ingin berolahraga lari.

Kristine mengaku terinspirasi dengan seorang kawan asal Malaysia yang tetap berlari meski sedang berbadan dua. Bahkan lomba lari yang diikuti kategori ultra marathon berjarak lebih dari 100 kilometer.

Lebih lanjut, kecintaannya pada lari dimulai sejak 2013. Awalnya sekadar iseng, tapi kemudian ketagihan ikut berbagai perlombaan marathon di berbagai daerah di Indonesia.

Terakhir, pada April 2018, ia menjadi peserta Tambora Challange 2018 di Sumbawa. Di lomba lari yang juga diselenggarakan oleh Harian Kompas itu, Kristine meraih juara 2 kategori relay marathon 320 kilometer.

"Awalnya iseng, ikut Fun Run, dapat juara, tarus diterusin, more and more," katanya.

Selain lari, Kristine juga menyukai olahraga naik gunung.

Dirinya pernah mencapai puncak gunung Andong di Magelang dan Ungaran di Semarang saat hamil usia 4 bulan.

"Sebetulnya habis Borobudur Marathon ini pingin langsung naik gunung Merbabu, tapi nggak diizinin suami karena cuaca sudah sering hujan," kisahnya

"Terima kasih warga Magelang, yang menyambut luar biasa. Ini tanda kalau Borobudur Marathon adalah milik warga Jawa Tengah dan Indonesia," kata Ketua Penyelenggara Bank Jateng Borobudur Marathon 2018, Budiman Tanuredjo, saat jumpa pers, Minggu siang.

Selain mengucapkan terima kasih, Budiman juga menjelaskan beberapa hal terkait ajang bergengsi tersebut.

"Ekspektasi kita akan hujan seperti tahun lalu, tapi malah terik mencapai 36 derajat, sungguh menguras tenaga pelari," katanya.

Namun demikian, secara keseluruhan perhelatan bergengsi hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jateng, Bank Jateng dan Harian Kompas ini berjalan baik.

Pimpinan Redaksi Harian Kompas itu menyebutkan ada beberapa hal yang membedakan pelaksanaan Borobudur Marathon 2018 dengan tahun lalu, diantaranya penerapan ketentuan Cut-Off Time (COT) dan Cut-Off Point (COP) bagi pelari.

Pelari yang tidak bisa memenuhi ketentuan itu maka dinyatakan Did Not Finish (DNF).

Sumber: KOMPAS.com (Ika Fitriana, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/19/18083391/ajang-borobudur-marathon-2018-ucapan-terima-kasih-untuk-warga-magelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke