Salin Artikel

”Messalu Lembang”, Ritual Menolak Gempa Ala Leluhur Mamasa

Tradisi ini telah dilakukan para leluhur Mamasa secara turun temurun, namun ritual menolak gempa bumi mulai jarang dilakukan generasi belakangan hingga bencana gempa bumi datang meluluhlantakkan Mamasa sejak awal dua pekan lalu.

Ritual Messalu digelar tokoh adat dan tokoh agama masyarakat Mamasa di salah satu monumen bersejarah Mamasa, To’pao. Lokasi sakral dan bersejarah itu terletak persis di Taman Kota Mamasa.

Obed Nego Depparinding, salah satu Tokoh Adat Mamasa mengatakan, ritual dilaksanakan dengan meminta pertolongan kepada penguasa alam semesta. Cara ini sudah dilakukan para leluhur secara turun temurun untuk menolak segala bala bencana, termasuk gempa bumi. 

“Ini desakan masyarakat agar para tokoh adat menggelar ritual Messalu, sebuah tradisi pengampunan dan permohonan maaf agar bencana tidak lagi menimpa masyarakat Mamasa," jelas Obed. 

Menurut Obed, tradisi Messalu dilakukan agar masyarakat Mamasa dijauhkan dari segala mara bahaya, termasuk bencana gempa bumi yang terus mengguncang Mamasa.

Ritual messalu lembang sendiri adalah sebuah ungkapan, pengakuan atas segala salah dan dosa, serta memohon maaf atas segala kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat oleh anak cucu masyarakat Mamasa.

Persembahan ritual “Messalu Lembang” ditandai dengan pemotongan sejumlah hewan seperti babi dan kerbau, sebagai tanda pengakuan atas kesalahan dan dosa anak leluhur Mamasa yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Para leluhur masyarakat Mamasa rutin menggelar ritual ini setiap tahun secara turun temurun, terutama jika terjadi sesuatu dalam wilayah Mamasa, seperti bencana alam atau gempa bumi.

Dalam mitologi masyarakat Mamasa, semua bencana yang menimpa manusia di Bumi Kondosapata Mamasa, termasuk gempa bumi yang mengguncang sejak lebih dari sepekan terakhir, tidak lepas dari aktivitas atau sepang terjang manusia dalam memperlakukan alam tempat mereka berpijak. 

https://regional.kompas.com/read/2018/11/18/12151191/messalu-lembang-ritual-menolak-gempa-ala-leluhur-mamasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke