Salin Artikel

Putra Bungsu Nuril: Bapak Jokowi Jangan Suruh Ibu Saya 'Sekolah' Lagi

Ditemui Kompas.com di rumahnya, Nuril memperlihatkan dua pucuk surat yang rencananya dikirimkan kepada presiden.

Satu surat ditulis oleh Nuril dan satu lagi merupakan surat yang ditulis RA (7), putra bungsu Nuril untuk Presiden Jokowi. Nuril mengatakan surat tersebut ditulis sendiri oleh RA.

Isi surat yang ditulis RA sangat sederhana, ia ingin agar ibunya Nuril tidak disuruh "bersekolah" lagi. Kepada awak media, RA membaca ulang isi surat yang ia tulis untuk Presiden.

"Bapak Jokowi, jangan suruh ibu saya 'sekolah' lagi," kata RA sambil terbata-bata membaca.

Nuril mengatakan, selama ini si bungsu tidak tahu bahwa 'sekolah' yang dimaksud adalah kembali menjalani hukuman penjara.

Nuril terancam kembali dipenjara setelah Mahkamah Agung memenangkan kasasi Jaksa Penuntut Umum dan membatalkan putusan bebas Nuril oleh Pengadilan Negeri Mataram.

MA memutuskan Nuril bersalah karena dianggap melanggar Pasal 27 ayat 1 UU ITE. Ia dinyatakan menyebarkan informasi elektronik yang mengandung muatan asusila.

Atas putusan tersebut, Nuril yang telah bebas terancam kembali dipenjara dengan hukuman enam bulan penjara dan denda Rp 500 juta. Dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan.

Nuril mengatakan, ia menulis surat untuk mencari keadilan. Sebab ia merasa tidak pernah mentransmisikan dan mendistribusikan rekaman telepon tersebut seperti yang telah dituduhkan sebelumnya.

"Saya mau minta keadilan, kepada siapa lagi saya meminta keadilan. Mungkin bisa didengar dan tulisan saya ini bisa dibaca. Saya kepingin bebas. Saya minta keadilan, itu saja," jelas Nuril.

LPA beri pendampingan

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Nyayu Ernawati mengatakan, hasil keputusan MA sangat berdampak pada ketiga anak Nuril.

Terutama pada si kecil RA yang membuat surat kepada bapak presiden. LPA berjanji akan menyampaikan surat ini kepada presiden.

"Karena anak-anak, ibu Nuril akan mengalami dampak yang sangat besar seperti ketakutan tidak mau ditinggal, terutama si kecil RA yang membuat kita terenyuh," kata Nyayu.

RA bahkan terus merengek agar ibunya tidak 'sekolah' lagi. Karena jika Nuril "bersekolah", anak-anak tidak bisa bertemu dan berkumpul dengan ibunya.

"Sampai dikatakan, nggak usah dah ibu naik kelas nggak usah dah ibu pinter, karena memang pemikiran anak seumuran RA tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya," kata Nyayu.

LPA berjanji akan mendampingi ketiga anak Nuril.

"Kami LPA sampai kapan pun akan melakukan pendampingan kepada anak-anak ini sampai Bu Nuril mendapatkan keadilan, karena keadilan ibu Nuril adalah keadilan buat anak-anak," tutup Nyayu.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/15/19314351/putra-bungsu-nuril-bapak-jokowi-jangan-suruh-ibu-saya-sekolah-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke