Salin Artikel

Baru 5 Bulan Dibangun, Tanggul Tebing Longsor Akibat Hujan Deras, 3 Rumah Rusak Berat

Tercatat tiga rumah warga hancur diterjang longsoran tanah yang telah ditanggul sebelumnya. Hingga Rabu malam (14/11/2018) warga masih trauma akibat bencana tersebut, sementara tiga kepala keluarga yang kehilangan rumah menempati tenda darurat.

“Rumah kami hancur lantaran diterjang bebatuan tanggul yang longsor karena kondisi tanah yang labil. Hujan lebat sekali sampai malam. Ini saja hujannya tidak berhenti, pagi sampai siang memang tak hujan, begitu sore hingga tengah malam hujan deras terjadi. Untung saja tak ada korban jiwa karena longsor,” kata Saknah, salah satu korban longsor, Rabu (14/11/2018).  

Longsor menyisakan trauma pada puluhan kepala keluarga yang tinggal di bawah tebing di Dusun Tato Timur. Sebagian warga masih bertahan di sekitar puing-puing rumah mereka yang hancur diterjang bebatuan tanggul yang rapuh.

Warga mengaku tak menyangka longsor tiba-tiba terjadi, karena awalnya mereka yakin tanggul yang dibangun lima bulan lalu akan melindungi lokasi pemukiman mereka.

"Batu-batu tanggul itu jatuh ke rumah kami, untung kami sedang tidak ada di dalam rumah,” kata Saknah.

Nukman yang juga kehilangan rumah karena longsor mengaku kaget karena dia tengah menyiapkan ember-ember menadah air hujan untuk kebutuhan mandi, mengingat air untuk mandi sulit sampai ke dusun mereka.

"Saya itu kaget tanggulnya roboh dari atas, langsung menimpa rumah saya, hancur rumah saya. Saya juga heran kenapa tanggul yang dibangun baru 5 bulan kok sudah hancur,“ kata Nukman.

Hujan

PLH Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Sri Ernawati mengatakan bahwa longsor yang terjadi di Dusun Tato Timur, karena intensitas hujan yang tinggi serta kondisi tanah warga yang labil. 

Dusun Tato sendiri merupakan satu dari lima lokasi rawan longsor di Kabupaten Lombok Barat seperti Kecamatan Gunung Sari, Lembar, Sekotong, Narmada dan Lingsar.

Sejauh ini BPBD Lombok Barat telah memberikan bantuan kebutuhan sembako, pakaian, selimut dan terpal untuk membangun tenda sementara. 

Warga juga diharapkan tetap waspada di musim penghujan ini karena ancaman longsor sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kuta, sudah memasang alat pendeteksi longsor, begitu ada gerakan tanah yang berbeda dari biasanya maka alatnya akan mendeteksi dan sirene akan berbunyi, masyarakat bisa lebih cepat bergerak untuk melakukan penyelamatan,” pungkas Erna.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/15/11515101/baru-5-bulan-dibangun-tanggul-tebing-longsor-akibat-hujan-deras-3-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke