Salin Artikel

5 Fakta di Balik Poster "Raja Jokowi", Dugaan Kampanye Hitam hingga Tanggapan Bawaslu

KOMPAS.com - Beredarnya alat peraga kampanye (APK) bergambar Presiden Joko Widodo mengenakan kostum bak raja di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, membuat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, angkat bicara.

Hasto menduga ada gerakan untuk 'melemahkan' suara Jokowi di 'Kandang Banteng', yaitu Jawa Tengah. 

Dalam APK itu, Jokowi digambarkan mengenakan mahkota di kepalanya dan memakai kostum layaknya raja di dalam kisah pewayangan.

Hasto menegaskan, APK tersebut jelas tidak dipasang oleh kader PDI-P. Alasannya, PDI-P tidak mengusung tema feodalistik di dalam perjuangannya.

Berikut ini sejumlah fakta di balik APK "Raja Jokowi".

1. Poster itu bukan dari PDI-P

"Kami bukan menampilkan sesuatu yang feodalistik di situ. Itulah yang kemudian kami pastikan. Maka kemarin kami berikan penjelasan resmi bahwa itu bukan dari PDI-Perjuangan," kata Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, Rabu (14/11/2018).

Hasto menambahkan, poster bergaya feodal seperti itu bukanlah gaya PDI-P.

Seperti diketahui, PDI-P menemukan banyak poster APK bergambar "Raja Jokowi" tersebar di wilayah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah.

"Justru dengan elektabilitas PDI-Perjuangan di Jawa Tengah yang mencapai 46 persen, ada pihak-pihak yang mencoba untuk mendiskreditkan Pak Jokowi dan PDI-Perjuangan," ujar Hasto, di Posko Cemara, Rabu (14/11/2018).

2. Hasto tuding ada "black campaign"

Dari pantauan PDI-P, poster dan spanduk "Raja Jokowi" itu telah tersebar di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

"Atribut itu seolah mendukung kami, padahal bersifat black campaign," kata Hasto, dalam rilisnya kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2018).

PDI-P pun menginstruksikan untuk mencopot poster atau spanduk tersebut dan seluruh material disimpan di masing-masing kantor DPC PDI-P.

Hasto meyakini, gerakan yang diduga dari luar PDI-P itu tidak akan berpengaruh pada elektabilitas PDI-P dan Jokowi di Jawa Tengah.

"Justru ketika kami diserang, kami semakin solid. Ketika dalam Pilgub, Pak Sudirman Said bilang akan merebut kandang banteng, justru kami semakin semangat menjadikan Jawa Tengah basis kekuatan Pak Jokowi dan PDI-P," kata Hasto.

3. Kader di Kendal dan Boyolali copot poster "Raja Jokowi"

Kader PDI Perjuangan Kabupaten Kendal Jawa Tengah, menemukan gambar Presiden Jokowi berkostum mirip raja yang terpasang di beberapa tempat, di antaranya di Kecamatan Patebon, Gemuh, dan Cepiring.

Gambar-gambar itu sebagian besar tertempel di pohon. Beberapa ada yang dipasang menggunakan bambu.

Sementara itu, pencopotan juga dilakukan kader PDI-P di Boyolali. Sekretaris DPC PDI-P Kabupaten Boyolali Sarno membenarkan telah menerima instruksi untuk mencopot.

"Setelah menerima instruksi dari DPD PDI-P Jawa Tengah langsung kita tindak lanjuti dengan melakukan pelepasan atribut itu, baik yang terpasang di pohon-pohon maupun mobil angkutan," kata Sarno, Selasa (13/11/2018) malam.

4. PDI-P belum akan melapor ke Bawaslu

PDI-P belum akan melaporkan temuan poster dan spanduk Jokowi berbusana layaknya raja ke lembaga terkait.

"Belum ada (rencana pelaporan resmi)," ucap Sekretaris DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Kusriyato, saat dihubungi, Selasa (13/11/2018) malam.

Bambang mengatakan, salah satu tindakan yang sudah dilakukan adalah mencopot atribut tersebut, sesuai dengan instruksi pimpinan.

"Penanganannya dicopot, lalu dikumpulkan di DPC. Kalau jumlah belum ada laporan, tapi sudah di kabupaten dan kota di Jateng," ucap dia.

Gambar Jokowi dengan kostum dan mahkota raja itu sebagian besar berbentuk poster, spanduk, serta stiker, yang ditempel di belakang mobil.

5. Bawaslu nilai bukan kampanye hitam

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai, poster dan spanduk bergambar calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang berbusana seperti raja bukan merupakan kampanye hitam.

Menurut Bawaslu, gambar maupun tulisan yang terdapat dalam poster dan spanduk tersebut tidak mengarah pada ujaran kebencian dan tidak mengandung unsur SARA.

"Menurut pandangan Bawaslu setelah kami melihat itu, tulisan itu sedikit pun tidak mengarah kepada ujaran kebencian, black campaign, atau mengandung unsur SARA," kata Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo, di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Sebelumnya, PDI-P mengklaim poster dan spanduk Jokowi itu bukan diproduksi oleh mereka dan diintepretasikan mengandung fitnah yang bertujuan untuk menjatuhkan.

Sumber: KOMPAS.com (Fitria Chusna Farisa, Nazar Nurdin, Labib Zamani, Jessi Carina)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/14/19511511/5-fakta-di-balik-poster-raja-jokowi-dugaan-kampanye-hitam-hingga-tanggapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke