NEWS
Salin Artikel

Fakta Insiden Kapal Aqua Mas, Mesin Mati hingga Terseret ke Tengah Laut

KOMPAS.com - Tim SAR menerima kabar Kapal Aqua Mas 05 hilang kontak pada hari Minggu (11/11/2018). Kapal hilang kontak di sekitar perairan Cidaun, Cianjur, saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara.

Kapal jenis tonda itu mengangkut empat orang yakni satu nakhoda (Irfan) dan tiga anak buah kapal (ABK). Mereka adalah Ape, Akbar, dan Ake. Dugaan sementara, mesin kapal mati dan tidak memiliki layar. 

Hal itu membuat gelombang tinggi dan arus laut yang kuat membuat kapal terseret hingga ke tengah laut. 

Berikut fakta lengkap di balik insiden Kapal Aqua Mas 05.

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah membenarkan telah mendapatkan kapal Aqua Mas hilang kontak di perairan Cidaun.

Tepatnya di koordinat 07"38"47 S 106l"53"56" E, sekitar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan informasi sementara, kapal tersebut mengalami kerusakan baling-baling dan terbawa arus.

"Betul (hilang kontak)," kata Deden ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (11/11/2018).

Setelah itu, tim SAR terus berkomunikasi dengan Pos SAR Cianjur, Kapolsek Cidaun, sejumlah nelayan, dan pihak terkait untuk melakukan upaya pencarian.

"Kami lagi koordinasi terus, dan sudah memberangkatkan tim," kata dia.

Tim SAR akhirnya bisa berkomunikasi dengan nakhoda kapal melalui sambungan telepon selular.

Berdasarkan pengakuan nakhoda, kapal dalam kondisi mesin mati sehingga terus terbawa arus. Kru kapal mengupayakan agar mereka bisa mencapai pesisir.

"Saya sudah sarankan bila melihat kapal nelayan atau rumpon agar bisa mendekatinya," kata Faber.

Saat itu posisi kapal terdeteksi di koordinat 7° 38.470' S - 106° 53.560' T.
Setelah diplot di peta, lokasi tersebut berada di perairan Cianjur, wilayah Cidaun.

"Kami juga langsung berkoordinasi dengan Kantor SAR Bandung. Malam ini tim dari Kantor SAR Bandung menuju ke wilayah selatan Cianjur," kata dia.

Kapal Aqua Mas berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Rumpong pada 24 Oktober lalu dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Prigi Trenggalek, Jawa Timur, pada 4 November ini.

Kapal berwarna orange kombinasi kuning dengan panjang 8 meter tersebut diduga mengalami kerusakan pada bagian mesin. Sayangnya, kapal tersebut tidak memiliki layar sehingga arus laut menyeret kapal tersebut.

"Hasil pantauan di lapangan kapal kembali terbawa ke tengah. Hal ini dikarenakan arah angin, gelombang dan arus permukaan menuju ke Barat Laut," Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, melalui pesan singkatnya, Senin (12/11/2018).

Sementara itu, Tim SAR mencatat gelombang di perairan sekitar Cianjur mencapai 1,5-2,5 meter dengan kecepatan angin 8-18 knot bertiup dari arah tenggara, dan arus permukaan ke Barat-Barat laut, dengan kecepatan 15-25 cm/s.

Tim SAR gabungan berkejaran dengan waktu untuk menyelamatkan kru kapal Aqua Mas. Meskipun komunikasi dengan nahkoda sudah berhasil dilakukan, namun gelombang tinggi membuat posisi kapal terus berubah dan terseret ke tengah laut.

Koordinator Pos SAR Sukabumi, Faber Sinaga, mengatakan, koordinasi antar pos SAR terus dilakukan untuk mencari Kapal Aqua Mas 05.

"Kami juga langsung berkoordinasi dengan Kantor SAR Bandung. Malam ini tim dari Kantor SAR Bandung menuju ke wilayah selatan Cianjur," kata dia.

Seperti diketahui, posisi terakhir kapal tersebut berjarak 8 mil dari pantai.
"Bila ditarik lurus kapal berjarak 8,08 mil ke garis pantai. Kapal yang dicari ini tidak memiliki layar, mesin rusak," kata Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, melalui pesan singkatnya, Senin (12/11/2018).

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi, Budiyanto)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/12/15310691/fakta-insiden-kapal-aqua-mas-mesin-mati-hingga-terseret-ke-tengah-laut

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke