Salin Artikel

2 Siswa Solo Ciptakan Robot Pencari Korban Gempa yang Selamat

Misalnya, gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2014. Bencana alam tersebut telah mengakibatkan ratusan ribu korban meninggal, luka-luka dan hilang. Belum lama Indonesia kembali diguncang gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Suwalesi Tengah (Sulteng).

Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang terjadi pada 28 September 2018 menimbulkan gelombang tsunami. Bencana tersebut telah mengakibatkan bangunan rusak dan memakan ribuan korban jiwa meninggal, luka-luka dan hilang.

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia inilah yang kemudian melatarbelakangi dua siswa program Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, yakni Amadeo Ahnaf (kelas XI IPA 1) dan Salma Sonia Jneina Sagiri (kelas XI IPA 2) untuk menciptakan robot survivor pencari korban bencana alam yang selamat.

Menurut Salma, robot ini mampu mengidentifikasi posisi korban yang masih hidup di lokasi bencana karena dilengkapi dengan sensor yang bisa mendeteksi suhu tubuh manusia. Sehingga robot tersebut akan memudahkan tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban.

Biaya pembuatan robot survivor tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta. Adapun komponen robot survivor ini meliputi, ultrasonic sensor SRF05, adrafruit AMG88331R thermal camera, compass sensor HMC5883L, IC2560 board with arduino mega 2560, standard servo, rover 5 robot chassis dan 800mAh Li-Po battery 12 V.

Tidak mudah untuk membuat robot survivor. Mereka membutuhkan waktu selama satu bulan untuk dapat menyelesaikan pembuatan robot tersebut. Salma mengaku sempat mengalamu kesulitan ketika merancang gripper (penjapit) komponen robot tersebut.

"Kita harus merancang dan membuat komponennya dengan benar biar gripper-nya tidak longgar saat menjapit flashpit ada tanda korban selamat," ungkap gadis kelahiran Tangerang kepada Kompas.com di MAN 1 Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/11/2018).

Robot survivor ciptaan Salma dan Amadeo tersebut berhasil meraih juata tiga dalam kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama pada 3-4 November 2018 di Depok sekaligus meraih predikat "the best original idea".

Guru fisika dan pendamping siswa Prihantoro Eko Sulistyo mengatakan, kompetisi robotik tingkat nasional tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Kementerian Agama. Kegiatan ini sudah memasuki tahun keempat. Tetapi pihaknya baru mengikuti kompetisi tersebut baru dua tahun terakhir.

"Tahun sebelumnya 2017 juara satu robot tempat sampah katagori rancang bangun mekanika (discovery robot) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten," jelas Prihantoro.

Menurut Prihantoro, pada kompetisi tahun 2018 tema besar yang ditentukan pihak penyelenggara tentang mitigasi bencana. Kemudian pihaknya membuat gagasan dari kejadian bencana alam yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah dengan menciptakan robot pencari korban selamat.

Dari riset yang dilakukan korban meninggal paling banyak pascabencana. Ketika mereka mencari zona aman, namun karena keterbatasan fisik mereka sehingga dalam bencana itu mereka tertimpa runtuhan bangunan maupun lainnya sehingga mereka tidak bisa kemana-mana.

"Nah, robot ini digunakan untuk mencari korban selamat yang terjebak dalam puing-puing runtuhan bangunan atau lainnya yang tidak bisa didetekai relawan. Mereka bisa terdeteksi dengan robot ini kemudian tim SAR dan relawan bisa segera mengevakuasi korban selamat," terangnya.

Dia menambahkan, untuk mencari korban selamat robot survivor berjalan di sekitar area lokasi bencana menggunakan sensor termal untuk menangkap suhu manusia yang masih hidup antara 30-40 derajat celcius. Kemudian pada saat berjalan sensor robot akan berputar. Ketika menemukan korban yang masih hidup maka sensornya berbunyi.

"Untuk memudahkan tim SAR dan relawan mendeteksi korban masih hidup kita menggunakan cahaya secara visual dijatuhkan melalui gripper (penjapit). Dan cahaya itu diletakkan di dekat korban," beber Prihantoro.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/07/12421121/2-siswa-solo-ciptakan-robot-pencari-korban-gempa-yang-selamat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke