Salin Artikel

Ketika Menteri Susi Bagikan Lauk Ikan untuk Santri Ponpes Darussalam

Sebanyak 3 ton ikan laut disiapkan untuk makan siang para santri.

Setelah memimpin doa makan, Susi menyerukan kalimat "Ayo Makan Ikan".

Kemudian, Susi yang mengenakan kain penutup kepala oranye tersebut turun dari panggung dan ikut membagikan lauk ikan kepada para santriwati. 

Dia terlihat membungkukan badannya seraya membagikan lauk ikan kepada para santriwati yang sudah duduk lesehan. 

Di hadapan para santri, Susi menceritakan pengalamannya datang ke panen ikan di Jembrana, Bali.

Ia mendapatkan tangkapan 150 ton ikan, meskipun harganya turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram.

Susi mengaku memiliki ide agar BUMN membuat penampungan ikan.

Kemudian mengambil semua ikan untuk makanan para pelajar dan santri di Pulau Jawa.

"Uangnya dari mana? Negara yang harus menyiapkan. Jika bisa membangun infrastruktur, maka negara juga harus bisa membangun anak bangsa agar berkualitas," kata Susi.

"Jadi buat para santri kurangi makan ikan ayam, ikan tahu, ikan tempe, tetapi makan yang benar-benar ikan. Ikan yang berenang, ikan yang segar dan sehat," lanjut Susi disambut gelak tawa para santri.

Pada kesempatan itu, Susi juga menceritakan Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan laut Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan negara kepulauan.

"Laut harus dijaga karena laut yang menyatukan pulau-pulau di Indonesia. Selama 75 tahun, kita hanya mengenal agricultural, padahal di Indonesia daratan hanya 29 persen, sedangkan luas laut sebesar 71 persen. Kita harus mencintai laut," ujar Susi. 

Sebelum mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Menteri Susi menyempatkan diri menikmati durian bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/03/17183111/ketika-menteri-susi-bagikan-lauk-ikan-untuk-santri-ponpes-darussalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke