Salin Artikel

Cerita Istri yang Berat Melepas Syachrul, Penyelam Pencari JT 610

Jenazah Syachrul telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Bendul Merisi, Surabaya. Jaraknya lebih kurang 100 meter dari rumah duka yang beralamat di Jalan Bendul Merisi Gang VIII, Nomor 41, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Jenazah Syachrul sebelumnya diterbangkan dari Jakarta menuju Surabaya pukul 05.00 WIB dan pukul 08.30 pagi tadi tiba di rumah duka.

Salah satu penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) itu kerap terlibat dalam misi kemanusiaan. Pada 2015 lalu, misalnya, Syachrul ikut dalam penyelaman untuk mencari korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata.

Bahkan, saat gempa dan tsunami mengguncang Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, Syachrul juga jadi relawan di sana selama seminggu.

Meski tidak menyelam di Palu, Syachrul tetap ingin memberikan pertolongan sesuai dengan apa yang bisa dia bantu.

"Dia hanya bilang enggak apa-apa, yang penting tetap bisa membantu," ucap Lyan Kurniawati (39), istri almarhum Syachrul, di rumah duka pada Sabtu (3/11/2018).

Sebelum Berangkat

Hari Jumat (2/11/2018) malam pukul 20.00 WIB, telepon genggam Lyan berdering. Di ujung telepon, petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) memberi kabar bahwa suami tercintanya itu telah tiada.

Kini, Lyan harus merasakan kehilangan yang amat mendalam. Suaminya gugur saat membantu evakuasi pencarian Lion Air JT 610.

Lyan tidak mengetahui secara pasti apa penyebab suaminya gugur saat menjalankan tugas.

"Saya cuma kaget karena berangkatnya sehat, tiba-tiba dikabari itu (meninggal) tadi malam. Saya ke Jakarta sudah meninggal, dan baru dibawa ke sini tadi pagi," kata Lyan.

Menurut Lyan, Syachrul mendengar musibah jatuhnya pesawat itu saat berada di Yogyakarta. Syachrul, saat itu juga, meninggalkan Lyan di Jogja seorang diri dan berangkat ke Jakarta pada Rabu (31/10/2018).

"Ayah berangkat bersama temannya dari Jogja. Karena kami kebetulan ada urusan di Jogja. Temannya juga ada yang berangkat dari Makassar," ucap Lyan Kurniawati.

Syachrul sempat meminta izin untuk berangkat ke Karawang dalam misi kemanusiaan membantu mencari pesawat Lion Air JT 610.

"Dia pamit dan mengantarkan sampai Bandara Jogja. Saya antar sampai masuk dan berangkat," kata Lyan.

Saat itu, Lyan mengaku berat saat suaminya meminta izin berangkat membantu pencarian korban jatuhnya pesawat di perairan Karawang, Jawa Barat.

"Saya berat sekali melepas dia. Tetapi suami saya tetap kekeh, apalagi ini untuk kemanusiaan. Saya sudah tahu wataknya, jadi saya tidak melarang," ujar Lyan.

Syachrul berangkat ke Jakarta tanpa membawa peralatan selam yang dimilikinya. Peralatan menyelamnya berada di rumahnya yang ada di Makassar.

"Dia cuma bilang, 'Sudah enggak apa-apa meskipun saya cuma bawa linggis atau cangkul, yang penting saya bisa bantu'," kenang Lyan.

Jiwa Sosial Tinggi

Banyak informasi yang Lyan dapatkan mengenai kematian suaminya, salah satu karena mengalami dekompresi. Tetapi dia tidak ingin tahu mengenai informasi detail penyebab gugurnya sang suami.

"Saya sempat dengar selentingan sih, tapi saya tidak tahu karena saya belum mau tahu detailnya. Ada yang bilang almarhum sempat sadar, tapi saya belum sanggup untuk tahu," tutur Lyan.

Sebagai istri yang hidup bersama selama puluhan tahun, Lyan menyebut Syachrul sebagai seorang yang peduli terhadap sesama dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Pria yang juga pengusaha ekspedisi di Makassar itu selalu ingin terjun ke lapangan ketika ada musibah, lebih-lebih ketika musibah besar dan menelan banyak korban jiwa.

Suaminya itu sudah lama menggeluti dunia selam dan telah mengantongi sertifikat menyelam dari CSMAS-Possi.

"Meski bukan penyelam profesional, tapi Ayah punya jiwa sosial yang tinggi. Dia sudah punya lisensi dan sering dipanggil Basarnas untuk membantu (ketika terjadi musibah)," imbuh Lyan.

Sosok Syachrul sudah tidak asing, terutama di kalangan sesama penyelam. Dia yang tergabung dalam Indonesia Diver Rescue Team, sering diminta pemerintah untuk bantu proses pencarian dan penyelamatan di laut.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/03/16315331/cerita-istri-yang-berat-melepas-syachrul-penyelam-pencari-jt-610

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke